Oleh : H. Bambang Wijonarso
email : bambang_wijonarso@yahoo.com
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (Qs.Al-Baqarah ayat 186).
email : bambang_wijonarso@yahoo.com

Keutamaan dari sebuah Do’a adalah insyaAllah akan melahirkan penjagaan yang kuat dari Allah SWT berupa selalu berada dalam kebenaran (Benar menurut aturan Allah dan Rosulnya) artinya selalu diberi kemampuan untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah dan RosulNya. Adapun Do’a adalah sebuah perintah dari Allah SWT dan RosulNya untuk hambanya sebagai bukti nyata atas ketidakmampuan manusia dalam menyelesaikan problematika kehidupannya, sehingga Do’a adalah senjata bagi seorang muslim. Kesulitan dan kesusahan hidup manusia pasti hanya Allah swt yang dapat menyelesaikannya dan Hal ini difirmankan dalam Al Qur’an “ atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi[1104] [1104]. Yang dimaksud dengan menjadikan manusia sebagai khalifah ialah menjadikan manusia berkuasa di bumi.? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). (Qs.An Naml/27 ayat 62).
Dalam hal ber Do’a Allah swt. mengancam kepada manusia yang tidak pernah berdo’a Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Qs. AL Mu’min Ayat 60). [1326]. Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.
Banyak fenomena dimasyarakat bahwa Do’a adalah suatu ritual religius belaka sehingga mengganggap proses kehidupan ini hanya berlangsung begitu saja sesuai dengan akal dan hawa nafsunya saja, bahkan banyak juga orang meminta do’a kepada Kyai, ustad, ulama ataupun orang soleh tanpa dirinya ikut serta berdo’a (dirinya penuh dengan kemaksiatan dan prilaku yang tidak islami serta jauh dari ketaatan kepada Allah dan RosulNya).
Etika berdo’a harus ada rasa takut do’anya tidak dikabulkan dan harapan diterima hal ini telah firmankanNya ”Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas[549]. Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta. dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (Qs. Al A’raaf ayat 55 & 56).
Dalam berdo’a juga harus dilakukan dengan suara pelan dan dilakukan berulang-ulang hal ini telah diatur dengan firmanNya Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.(Qs. Al-A’ raaf ayat 205) dan dalam firman yang lain Ia berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.(Qs. Maryam ayat 4).
Banyak fonomena dimasyarakat yang sudah merasa cukup dengan doa sapu jagadnya (Ya Allah berilah kehidupan dunia yang baik dan kehidupan akherat yang baik serta jauhkan kami dari siksa api neraka) memang kalau rumah minimalis sangat trand dewasa ini akan tetapi untuk sebuah do’a seharusnya sebanyak-banyaknya, dengan bahasa kaumnya (yang utama dari AlQur’an dan Hadist), dengan waktu-waktu yang diterimanya doa serta dirinya harus bebas dari kemaksiatan dan kesyirikan kepada Allah SWT. Bahkan ayat tersebut diatas (Qs-2 ayat186) merupakan suatu syarat dikabulkannya sebuah Do’a yaitu melaksanakan seluruh perintah Allah swt. Ada beberapa aturan main dalam berdo’a didalam Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan dikabulkan doa seseorang di antara kamu sekalian selama dia tidak terburu-buru berkata: Aku sudah berdoa, tetapi aku tidak atau belum dikabulkan. (Shahih Muslim No.4916).
Beberapa contoh do’a yang baik dari hadist-hadist Rosulullah yaitu :
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. biasa berdoa: Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, menyia-nyiakan usia dan dari sifat kikir. Aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan dari fitnah kehidupan serta kematian. (Shahih Muslim No.4878)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi saw. selalu memohon perlindungan dari takdir yang jelek, bencana kesengsaraan, kejahatan musuh serta dari cobaan yang sangat berat. (Shahih Muslim No.4880)
Diharapkan output dari sebuah do'a adalah dapat mempengaruhi prilaku akhlak sesuai apa yang didoakannya, sebagai contoh berdo'a meminta dimudahkan kesulitan didunia maka orangnya harus penuh energy, etos kerja yang tinggi, penuh percaya diri dan selalu mencari solusi secara maksimal.
Wallauhu a’lam bish-shawab.
Renungan HAti.
H.Bambang Wijonarso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar