Jumat, 14 Agustus 2009

Malaikat Penjaga Manusia

by : H. Bambang Wijonarso
email : bambang_wijonarso@yahoo.com

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah (Qs.13 : 11) .
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada malaikat-malaikat yang mengawasi pekerjaanmu (Qs.82 :10).
Yang mulia disisi Allah dan yang mencatat pekerjaan-pekerjaanmu itu (Qs.82 :11).
Mereka (Malaikat) mengetahui apa yang kamu kerjakan (Qs.82 : 12).Kita semua sangat mengetahui bahwa salah satu rukun iman yang kedua adalah ”percaya kepada malaikat-malaikat Allah” (HR. Muslim dari Umar ra dan para sahabat ra). Diantara malaikat dari sepuluh yang kita imani adalah malaikat penjaga manusia ”Raqib” dan ”Atib” (Mencatat segala aktivitas amalan baik dan buruk).
Dalam perjalanan hidup manusia selama melakukan aktifitas pekerjaan sehari-hari sangat tidak disadari mau tidak mau ”Jauh dari mengingat Allah” hal ini dapat dibuktikan dengan indikator kita beraktivitas seberapa jauh merasa selalu diawasi Allah (Ihsan) ??
Rosullah telah mengajarkan kepada kita seluruh aktifitas kehidupan dari yang terkecil sampai yang terberat sekalipun, misalnya masuk kamar mandi telah diatur harus masuk kaki kiri, keluar kaki kanan, mandi, memakai pakaian, bercermin, makan-minum, pergi dari rumah, bermuamalah, berdiskusi, berbicara, bekerja, berdagang, berpolitik,berekonomi, bernegara,tidur, bersenggama plus mandi besar/junub. Artinya seluruh aktivitas kehidupan pada awalnya diperbolehkan sampai ada dalil yang melarangnya.

Fenomena dimasyarakat mudah mengatakan bahwa kerja adalah ibadah akan tetapi implementasi aktivitas kehidupannya tidak dibingkai dengan aturan agama. Seluruh rangkain ibadahnya hanya ”menggugurkan kewajiban” (yang penting Islam, yang penting sudah solat, yang penting puasa, yang penting sudah zakat, yang penting sudah Haji). Islam yang awam memang pada awalnya hanya menggugurkan kewajiban akan tetapi harus terus ditingkatkan dengan belajar dan belajar sehingga menjadi suatu ”kebutuhan hidup” sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Tanda Islam sudah masuk dalam kebutuhan hidup seseorang ialah Dia selalu haus akan ilmu agama serta selalu menyempurnakan ibadah hubungannya dengan Allah maupun manusia secara optimal dan konsisten/istiqamah dalam keadaan apapun baik disaat senang (Kaya, berkedudukan, popularitas, berkuasa berilmu dsb) maupun sedih (miskin, terhina, lemah kedudukan dsb).

Dari seluruh rangkaian aktivitas manusia dari sejak akil baliq sampai malaikat menjemput kita (Kematian) tidak ada satupun yang terlewatkan satu gerakan (Bahkan Niat baik maupun buruk) pasti dicatat oleh malaikat penjaga manusia (Raqib dan Atib). Yang pada akhirnya akan diberikan kepada kita buku amalan disaat menghadap Allah SWT ..........beruntung pasti Surga balasannya atau merugi pasti Neraka tempat tinggalnya !!........

Wallahu a'lam bish-shawab
Renungan HAti
Bambang Wijonarso

Tidak ada komentar:

Posting Komentar