Rabu, 08 Juli 2009

Dukun & Paranormal

By: Bambang Wijonarso
email : bambang_wijonarso@yahoo.com


Dukun/Paranormal menurut Hadist Rosullulah dari Safiyyah binti Abu Ubaid dari salah seorang istri Nabi saw, bahwa Rosulullah saw pernah bersabda,”Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal dan menanyakan sesuatu dan mempercayainya, maka tidaklah diterima shalatnya selama empat puluh lima hari (HR. Muslim-Kitab terjemah Riyadush Shalihin-Abu Fajar Alqalami-Abd.Wahid Albanjari hal-559).
Dari hadist tersebut diatas sudah jelas bahwa praktek perdukunan/paranormal/
orang pintar yang dikemas dalam bentuk yang sangat halus misal memakai bacaan Qur'an (Wirid ini dan itu baca ini dan itu sampai sekian kali), dilakukan oleh seorang ustad/kyiai apalagi sudah memakai prasyaratan benda-benda misal garam, copy, beras merah, telor ayam, daun bidari, dan sebagainya serta dibuktikan dengan hasilnya benar dapat menyelesaikan masalah serta dipercayai bahwa itu benar maka ini termasuk perbuatan “syirik” (Dosa besar) yang dosanya tidak mungkin diampuni kecuali dengan bertaubat. Hal ini hanya dapat dibuktikan setelah kita mati masuk alam kubur bahkan berhadapan dengan Allah SWT nanti diakherat.

Bagaimana kebenaran/kenyataan yang terjadi kalau masalah itu dapat diselesaikan dengan cara praktek perdukunan/orang pintar, tentunya kita sebagai muslim tidak perlu berbangga hati, surprice, atau kagum karena hal ini telah disabdakan Rosulullah SAW bahwa Dukun/Paranormal dari Aisyah ra menerangkan, Ada beberapa orang bertanya kepada rosullulah SAW. tentang dukun/orang pintar. Kemudian beliau menjawab,”Bukan apa-apa”.Orang itu berkata lagi, “Wahai Rosullulah sesungguhnya kadang-kadang ia (Dukun/orang pintar) menceritrakan sesuatu dan sesuatu itu benar-benar menjadi kenyataan “. Rosullullah saw bersabda, “Kalimat itu termasuk hak (benar) dan dicuri oleh makhluk sebangsa jin, kemudian disampaikan kepada telinga orang pintar/dukun, kemudian dukun itu mencampur-adukkannya dengan seratus kebohongan. (HR Bukhari dan Muslim-Kitab terjemah Riyadush Shalihin-Abu Fajar Alqalami-Abd.Wahid Albanjari hal-559), artinya bahwa kebenaran itu hanya satu persen saja sedang 99 % salah, terlepas dari kebenaran hal ini merupakan ujian bagi manusia apa akan menjual Aqidah islam (Hanya percaya kepada Allah SWT) dengan ke-“syirik”an?(percaya kepada Allah dan kepada yang lainnya selain Allah).

Fenomena dimasyarakat dalam menjalakan ihtiar/upayanya baik menghadapi musibah/masalah (Sakit berkepanjangan, mobil/benda hilang, turun jabatan, mutasi pekerjaan, problem pekerjaan yang tidak selesai-selesai) atau kesuksesan yang lupa kepada Allah (harta, jabatan, Wanita) seiring dengan waktu kadang-kadang manusia tidak sabar dan tidak puas memperoleh hasilnya, mengambil jalan pintas memakai perantaraan orang lain yang menamakan dirinya dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut diatas. Seperti dengan memakai baju Kyai/orang soleh/ustad dengan alat tasbihnya (Misal dapat mengusir jin /jin masuk dalam botol dll) atau yang terang terangan memakai label Dukun/paranormal atau orang pintar yang dikemas sedemikian rupa (Contoh bagaimana ingin dapat jodoh, punya keturunan) atau intinya dapat menyelesaikan masalah yang tidak kunjung selesai serta bertumpuk-tumpuk masalah sehingga manusia terperdaya dengan syaitan san sekutunya.

Islam sama sekali tidak mengajarkan predikat perdukunan/orang pintar untuk menyelesaikan semua permasalahan didunia, bahkan islam mengajarkan konsep ihtiar/upaya dan usaha maksimal dan terus menerus tidak pernah menyerah (profesionalisme) yang disertai dengan tawakal artinya menyerahkan seluruh permasalahan kepada Allah dengan doa yang sungguh-sungguh (Cukuplah Allah sebagai tuhanku dan Dia lah Allah sebaik-baik penolong serta Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah........begitu doa yang rosulullah ajarkan).

Tanda-tanda orang yang mengalami berbagai ujian yang dahsyat didunia akan tetapi sukses dihadapan Allah adalah semakin dekatnya dia dengan Allah SWT melalui
prilaku :”sering belajar agama islam (ilmu), mengamalkannya, memberikan kepada keluarga dan orang lain (konsep Da'wah/mengajak), selalu bersabar menjalankan perintah dan larangan Allah dari ilmu yang dimilikinya serta selalu istiqamah (konsisten) dalam menjalankan Ilmu, amal, da'wah dan sabarnya. Misal amalan ini adalah sholat wajib lima waktu berjamaah dimasjid, sholat rawatib, sholat tahajud (tambahkan mengeluh hanya kepada Allah dimalam hari pasti ada jaminan), sholat dhuha, puasa sunah senin kamis atau 3 hari tengah bulan Qamariah, banyak bersadaqah dan infak, banyak minta ampun (Istigfar), banyak2 menyebut nama Allah, banyak berinteraksi dengan Al Qur'an dan Hadis, hal ini membuat Allah mencintai hambanya yang insya Allah akan diberi ketenagan hati dan jalan keluar dari masalah. Demikianlah yang Allah dan Rosul ajarkan kepada manusia tidak perlu keorangpintar/dukun atau paranormal.
Allah berfirman dalam Al Qur'an orang yang kedukun/paranormal/orang pintar dengan tujuan sbb:
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan” (Qs Al Jin : 6).

Hadist riwayat Ibnu maajah.” Sesungguhnya pengobatan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan guna-guna adalah termasuk syirik (1100 Hadist terpilih-Dr Muhammad Faiz Almath hal-327).

Ya Allah jangan lalaikan kami untuk selalu taat dan mengingatMu dalam keadaan apapun, jadikanlah kami adalah hamba-hambaMu yang selalu berserah diri. Kuatkan kami dari menolak kemaksiatan yang selalu berada disekitar kami sehingga jauh dari kesyirikan kepadaMU aamiin.



Wallahu a'lam bish-shawab
Renungan HAti
Bambang Wijonarso


Tidak ada komentar:

Posting Komentar