email:bambang_wijonarso@yahoo.com
 Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(Qs. Al-Baqarah 155)
 Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(Qs. Al-Baqarah 155)Konsukwensi seseorang menerima Islam sebagai syariat sampai datangnya kematian, tentunya bersamaan itu pula "UJIAN/COBAAN" terus menerus menerpa umat manusia tanpa pernah kita dapat memprediksinya kapan datangnya,dari mana asalnya, kapan selesai nya, bagaimana mengatasinya dan seterusnya.
Bagaimana islam memberikan solusi untuk dapat menjalani semua proses ujian/cobaan maka tentunya umat islam harus tahu karakteristik sebuah ujian.
Pertama, Jika Ujian itu sesuatu yang tidak mungkin (mustahil) untuk diselesaikan maka ketidak lulusan sebuah ujian/cobaan akan berlaku baik untuk orang2 munafik maupun orang2 mu'min…..berarti buat apa adanya surga?
Kedua, Jika Ujian itu sesuatu yang pasti/mudah untuk diselesaikan maka kelulusan sebuah ujian akan berlaku baik untuk orang2 munafik maupun orang2 mu'min……lalu buat apa Allah menurunkan Ujian toh dua-dua nya lulus….buat apa adanya Neraka ? hal ini sangat mustahil.
Ketiga, Hukum keseimbangan sangat berlaku, artinya sebuah ujian/cobaan yang Allah turunkan buat manusia sebagai hambanya PASTI LULUS hanya untuk orang2 mu'min dan sangat mustahil orang2 munafik untuk dapat lulus.
Coba kita renungkan ciptaan Allah yang namanya "Malaikat"…selalu tunduk,taat dan takut serta tidak pernah melanggar semua aturan2 Allah, berarti ujian/cobaan tidak berlaku kepada makhluk yang namanya malaikat . Begitu pula makhluk Allah yang namanya "Iblis", Syaitan dan kelompoknya selalu melanggar dan tidak akan pernah tunduk,taat dan takut kepada semua perintah dan larangan Allah, sehingga iblis, syaitan dan sekutunya (baik dari bangsa jin maupun manusia) pasti tidak akan pernah lulus. Nach….makhluk yang namanya "Manusia"……….berada ditengah-tengah ….kadang bisa lebih baik dari malaikat atau bahkan bisa lebih buruk dari pada iblis. Dimana faktor kelulusan dari sebuah ujian/conaan sangat ditentukan dari keimanan, ilmu dan ketakwaan individu muslim itu sendiri. Orang-orang Mu'min keimanannya kadang naik kadang turun…..naiknya iman saat melakukan ketaatan pd aturan-aturan Allah serta turun saat melanggar ketaatan pada aturan-aturan Allah SWT,sehingga hal ini diperlukan keistiqamahan (Konsistensi ketakwaan) dari hari kehari bahkan dari jam ke jam.
Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?" Nabi Saw menjawab, "Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Bukhari). Melihat hadis tersebut dapat dikatakan bahwa ujian/cobaan berlaku hanya untuk orang yang beriman apakah benar-benar beriman atau masuk dalam kelompok orang munafik hal ini digambarkan dalam hadis rosulullah SAW bahwa Allah menguji hambaNya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang ke luar emas murni. Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang ke luar seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah). (HR. Ath-Thabrani).
Marilah seluruh kaum muslimin selalu mempersiapkan bekal dengan sarana dan prasarana yang dimilikinya untuk menghadapi/menyikapi segala macam ujian/cobaan yang pasti datang dari Allah SWT. Sehingga mudah-mudah dapat dikatagorikan Lulus dengan predikat sangat sempurna, sempurna dan cukup serta terbebas dari golongan yang munafik menurut Allah SWT dan Rosulnya.
Didalam Al Qur’an digambarkan Ciri2 orang munafik Qs Al Baqarah ayat 8 s/d20
1. Menghasut, menggadu domba.
2. Tidak taat kepada perintah2 Allah dan Rosul.
3. Tidak dapat menggambil "manfaat" dari petunjuk2 yang datang dari Allah.
4. Tidak dapat menerima kebenaran dari Allah dan rosulnya. 5. Tidak sanggup mendengar peringatan2 dari Al Qur'an.
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:  Rasulullah saw. bersabda: Ada tiga tanda orang munafik; apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila dipercaya ia berkhianat.(Shahih Muslim No.89) ,
Renungan Hati
Bambang Wijonarso
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar