email : bambang_wijonarso@yahoo.com

Pertama, orang yang dikaruniakan harta dan ilmu oleh Allah, dengan harta dan ilmunya ia bertakwa kepada Allah, menyambung tali persaudaraan dan membelanjakan hartanya dijalan Allah. Kedua,orang yang dikaruniakan ilmu namun tidak memiliki harta, kemudian ia berkata,”Seandainya saya punya harta maka saya akan beramal seperti dia (orang yang pertama). Ketiga,orang yang dikaruniakan harta namun tidak ilmu, ia menggunakan harta tersebut tanpa dibarengi ilmu sehingga tidak menggunakannya untuk bertakwa, tidak menyambung tali persaudaraan, dan tidak membelanjakannya dijalan Allah. Keempat, orang tidak dikaruniakan harta dan tidak ilmu, kemudian ia berkata,” Seandainya saya punya harta, maka saya akan beramal seperti dia (orang ketiga).
Hadis diatas menjelaskan tentang empat golongan manusia yang tinggal dimuka bumi. Orang yang paling mulia dari keempat golongan diatas adalah orang yang pertama yaitu orang yang dikaruniakan harta dan ilmu, kemudian orang yang kedua yaitu orang yang dikaruniakan ilmu saja. Orang kedua menjadi mulia karena dengan ilmunya bisa meluruskan niat sehingga walaupun ia tidak bisa bersedekah seperti orang pertama, namun pahalanya sama dengan orang pertama...contoh dengan ilmu kita tahu bahwa senyum kepada orang, tasbih, tahmid, takbir dan tahlil adalah termasuk sedekah (Sabda Rosul. HR Bukhari, dari Abu Huroirah).
Kita bisa melihat betapa ruginya orang yang ketiga yang hanya memiliki harta dan tidak memiliki ilmu, buktinya ia bersedekah, bersosial, bermuamalah, bersilahturahim, bekerja apapun profesinya baik dengan jabatannya, pengaruhnya maupun status sosialnya tidak dapat membuat dirinya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sebagai contoh apa reaksi kita kalau ada panggilan sholat .....diwaktu yang sama kita sedang sibuk dengan urusan dunia ...padahal jelas-jelas Hayya Alal Sholaat/marilah kita sholat itu panggilan Allah yang menciptakan kita dan seluruh alam jagad raya ini termasuk urusan manusia sekalipun...mengapa kita sangat takut kalau dipanggil dengan urusan dunia padahal rejeki Allah yang mengatur bukan manusia.........apalagi mudah bagi orang yang mengatakan kerja adalah ibadah mana dasar hukumnya ...... ciriciri orang yang dapat mengatakan kerja adalah ibadah adalah orang yang dengan urusan dunianya ia semakin dekat dengan Allah bahkan sangat takut dengan Allah kalau2 kesibukan dunianya dapat melalaikannya ingat kepada Allah bahkan semakin jauh dari Allah .........naudzubillah wa naudzubillah min dzaliq............itulah kerja adalah ibadah........
Anas r.a. berkata, "Nabi saw. bersabda, 'Salah seorang di antaramu tidak beriman sehingga saya lebih dicintai olehnya daripada orang tuanya, anaknya, dan semua manusia.'" (HR.Bukhari).
Abdullah (bin Mas'ud) r.a. berkata, "Saya bertanya kepada Nabi, 'Apakah amal yang paling dicintai oleh Allah?' (Dalam satu riwayat: yang lebih utama 3/200) Beliau bersabda, 'Shalat pada waktunya' Saya bertanya, 'Kemudian apa lagi?' Beliau bersabda, 'Berbakti kepada kedua orang tua.' Saya bertanya, 'Kemudian apa lagi'? Beliau bersabda, 'Jihad (berjuang) di jalan Allah."' Ia berkata, "Beliau menceritakan kepadaku. (dalam satu riwayat: "Saya berdiam diri dari Rasulullah.") Seandainya saya meminta tambah, niscaya beliau menambahkannya." (HR.Bukhari) Begitu juga dengan orang yang keempat yang hanya bisa berangan-angan untuk menjadi seperti orang yang ketiga, sehingga karena niatnya itu kerugian didunia maupun diakherat mereka sama.
Dari keterangan hal-hal tersebut diatas semoga Allah SWT, mengaruniai kita ilmu dan harta atau ilmu saja......sehingga kita memiliki petunjuk yang benar dalam menjalani kehidupan ini, yang pada akhirnya dapat mengantarkan kita menjadi orang yang beruntung didunia yang pasti hanya sebentar (sementara) serta kehidupan yang abadi/hakiki/kekal yaitu negeri akherat..
Wallahuhu a’lam bis shawab.
Renungan HAti
H.Bambang Wijonarso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar