Oleh : H. Bambang Wijonarso
email :bambang_wijonarso@yahoo.com
Hadis riwayat Nu`man bin Basyir ra., ia berkata Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda Ketahuilah! Sesungguhnya di dalam tubuh itu terdapat segumpal daging, apabila ia baik, maka akan baik pula seluruh tubuh, dan jika ia rusak, maka akan rusak pula seluruh tubuh, ketahuilah itu adalah hati (Shahih Muslim No.2996).
Dalam mengarungi kehidupan diakhir zaman ini tidak sedikit manusia yang sering merasa gelisah, rungsing, bosan dan resah atau bahasa sekarang dengan istilah “BT”(Boring Total). Sikap dan perasaan itu boleh jadi diakibatkan oleh banyaknya perbuatan dosa yaitu pelanggaran terhadap perintah dan larangan Allah swt. Jika dalam menjalankan kehidupan ini tanpa diimbangi dengan iman dan takwa yang kuat, tidak jarang mendorong manusia dengan mudah melakukan perbuatan-perbuatan yang negative (bertentangan dengan aturan Allah & RosulNya). Tanpa bekal iman yang mantap, seseorang dengan mudah terbawa dan tergoda oleh arus dunia yang bertentangan dengan ajaran Islam, sehingga akan mengakibatkan hidupnya tidak tenteram dan hatinya selalu gelisah. Dalam kaitan ini, Allah swt telah menjelaskan,
''Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah serta kikir. Apabila ditimpa kesusahan, ia gelisah.'' (QS Al-Ma'arij: 19-20). Bila kegelisahan, kebosanan, kerungsingan dan keresahan hidup ini dibiarkan terus menerus, maka akan mempengaruhi kesehatan jasmani dan mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan. Tidak sedikit pasien yang datang ke dokter untuk berobat karena merasa dirinya sakit, padahal setelah diperiksa ternyata tidak ditemukan adanya suatu penyakit. Sebenarnya, penyakit yang dideritanya itu bukan penyakit jasmani, melainkan suatu penyakit rohani yang mengganggu perasaan hati dan pikirannya. Dalam kaitan ini, Rasulullah saw telah memberi petunjuk. Kata Beliau, ''Sungguh Allah tidak akan menurunkan sesuatu penyakit melainkan menurunkan pula obatnya, maka berobatlah.'' (HR An-Nasaai).
email :bambang_wijonarso@yahoo.com

Dalam mengarungi kehidupan diakhir zaman ini tidak sedikit manusia yang sering merasa gelisah, rungsing, bosan dan resah atau bahasa sekarang dengan istilah “BT”(Boring Total). Sikap dan perasaan itu boleh jadi diakibatkan oleh banyaknya perbuatan dosa yaitu pelanggaran terhadap perintah dan larangan Allah swt. Jika dalam menjalankan kehidupan ini tanpa diimbangi dengan iman dan takwa yang kuat, tidak jarang mendorong manusia dengan mudah melakukan perbuatan-perbuatan yang negative (bertentangan dengan aturan Allah & RosulNya). Tanpa bekal iman yang mantap, seseorang dengan mudah terbawa dan tergoda oleh arus dunia yang bertentangan dengan ajaran Islam, sehingga akan mengakibatkan hidupnya tidak tenteram dan hatinya selalu gelisah. Dalam kaitan ini, Allah swt telah menjelaskan,
''Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah serta kikir. Apabila ditimpa kesusahan, ia gelisah.'' (QS Al-Ma'arij: 19-20). Bila kegelisahan, kebosanan, kerungsingan dan keresahan hidup ini dibiarkan terus menerus, maka akan mempengaruhi kesehatan jasmani dan mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan. Tidak sedikit pasien yang datang ke dokter untuk berobat karena merasa dirinya sakit, padahal setelah diperiksa ternyata tidak ditemukan adanya suatu penyakit. Sebenarnya, penyakit yang dideritanya itu bukan penyakit jasmani, melainkan suatu penyakit rohani yang mengganggu perasaan hati dan pikirannya. Dalam kaitan ini, Rasulullah saw telah memberi petunjuk. Kata Beliau, ''Sungguh Allah tidak akan menurunkan sesuatu penyakit melainkan menurunkan pula obatnya, maka berobatlah.'' (HR An-Nasaai).
Obat yang terbaik untuk mengatasi kegelisahan dan keresahan hidup ialah dengan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt. dengan mewujudkan pelaksanaan segala perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya, menjalankan ibadah dengan tertib dan baik, serta memperbanyak amal saleh inilah bentuk implementasi dzikir kepada Allah swt.
Boleh jadi orang terlihat secara dzohir tidak taat dan banyak melanggar atutan Allah & rosul-Nya akan tetapi hatinya kelihatan biasa-biasa saja (Happy-happy) bahkan sangat tidak terlihat gelisah maupun resah. Hal ini sangatlah tidak mungkin, mereka hanya menutupi dengan assesoris kebendaan duniawi saja dan orang muslim harus yakin karena sudah pasti ketentuan Allah yaitu dengan firmannya. orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Qs. Ar Ra’d (13) : 28).
Hati adalah tempat bersemayamnya akal dan rumah ruh. Akal adalah alat untuk memahami dan mangetahui baik-buruk dan benar-salah. Sedangkan otak adalah penyampai data kepada akal. Dengan demikian, yang bisa memahami dalil-dalil syariĆ”t adalah akal. Selama manusia selalu berinteraksi maksimal dengan Allah swt melalui perintah dan larangan-Nya tentunya input yang masuk kedalam otak akan menjadikan data base yang baik & benar sehingga oleh akal ditetapkan keadaan baik dan benar yang kemudian otomatis tersimpan dalam hati dan saat dibutuhkan output yang dihasilkan pasti adalah kebaikan. Jika kejadian ini diperoleh maka “Hati” sebagai panglima perang untuk menghancurkan seluruh pelanggaran & penyimpangan kepada Allah swt dan RosulNya sehingga yang ada berupa ketaatan. Demikianlah seharusnya umat muslim ber”Visi dan Misi” dalam mengarungi kehidupan yang hanya sementara. Hal ini sangatlah sinkron dengan dalil hadis dari Abu Hurairah ra bahwa rasulullah bersabda : Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta atau memberi fatwa kepadamu. (HR. Muslim).
Bersegeralah bersibuk-sibuk diri dengan sesuatu yang pasti kita bawa dan janganlah bersibuk-sibuk diri dengan sesuatu yang pasti kita tinggalkan, Jika manusia meninggal, harta yang dimiliki hanya mengantarkan sampai Kuburan bahkan mobil memah yang dimiliki tidak terpakai (alias Ambulan yang dipakai) , dan Istri/suami/anak-anak, kerabat serta handai taulan hanya mengantarkan kita sampai keliang kubur, tentunya hanya amal perbuatanlah yang terus akan menemani si mayit untuk menghadapi kejadian demi kejadian di Alam barzah (alam kubur), saat dipadang mashar, saat perhitungan hisab, saat melalui syirath (jembatan) dan menemui Allah aza wajalla untuk ditetapkan secara adil jika beruntung maka mendapatkan kenikmatan yang abadi dan jika tidak maka mendapatkan kesengsaraan yang abadi.
Semoga perbuatan dan perilaku kita senantiasa dihiasi iman dan takwa yang kuat. Dengan demikian, kita tidak akan pernah mudah tergoda dengan bujuk rayu kehidupan dunia yang nisbi ini, yang hanya bertujuan untuk mencelakakan dan menjerumuskan kita ke dalam penyesalan. Jika mau mencobanya dengan penyesalan silakan tidak ada yang melarangnya.
Dari Nawas bin Sam’an ra bahwa Nabi saw bersabda, “Kebajikan itu adalah budi pekerti yang baik, dan dosa itu adalah segala sesuatu yang menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain.” (HR. Muslim)
Wallahu A’lam bish-sawab
Renungan HAti
H. Bambang Wijonarso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar