by : H. Bambang Wijonarso
email : bambang_wijonarso@yahoo.com
Iblis berkata :” Ya tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) dimuka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.(Al Hijr [15]:39).
Dari ayat tersebut diatas ada beberapa hal yang perlu kita ketahui antara lain :
1.Makhluk yang namanya Iblis mengakui keberadaan adanya tuhan yaitu Allah swt, artinya jika manusia tidak mengakui adanya tuhan (..Tauhid..)...maka tentunya lebih buruk dari Iblis implementasi bukti dari mengakui adanya Tuhan (Allah swt) maka melaksanakan seluruh aturan Allah swt tanpa alasan apapun sesuai kemampuan masing2 (Aqidah).
2. Iblis sangat melanggar aturan tuhan (Allah swt), artinya semua manusia yang melanggar aturan Allah maka dapat dikatagorikan sesat (termasuk sifat iblis).
3. Iblis dan sekutunya mempunyai keahlian profesionalisme dlm menyesatkan manusia, bahkan iblis dan syaitan bekerja sama dengan manusia untuk menyesatkan manusia inilah janji iblis kepada tuhannya (Allah swt). Disinilah kita harus berhati-hati dalam menyikapi semua sendi-sendi kehidupan didunia sebagai contoh keberhasilan kerja syaitan dan manusia adalah ”permainan undian olah raga atau Lomba nyanyi Indonesian Idol ”SMS ” yang pasti penyelanggaranya diuntungkan, akan tetapi pengikut/pengemar SMS dirugikan (perbuatan tidak berguna) dengan memperbanyak SMS dengan harapan mendapat hadiah, atau idolanya menang. Dan banyak lagi contoh2 lain seperti kelompok yang merasa benar padahal sudah sesat jauh (Menjelma sebagai Jibril, Sholat dengan bahasa Indoneisia), Takabur (kerjaan saya lebih baik dari anda, Saya lebih senior dari anda, saya orang terpandang dari anda /Ningrat /bos/ golongan) serta Hasad/dengki ( umumnya negatif thinking).
Iblis berjanji akan menjerumuskan semua manusia, akan tetapi iblis sendiri sangat tidak berdaya untuk mengganggu manusia yang ”Mukhlis” (Orang2 yang diberi taufik untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah) hal ini difirmankan dalam Al Qur'an Surat Al Hijr ayat 40 : ”kecuali hamba-hamba Engkau yang ”Mukhlis” diantara mereka.
Muchlis adalah orang2 yang ikhlas dalam menjalankan perintah Allah dan Rosulnya, dimana ikhlas hanya dapat diperoleh dengan melalui proses suatu amal perbuatan (sesuai aturan Allah dan Rosulnya) yang sangat panjang berkesinambungan/istiqomah dan konsisten. Ikhlas diibaratkan seperti uang logam yaitu ikhlas disisi logam yang satu serta Riya disisi logam yang lain. Dimana Ibnu katsir berkata ”Riya” seperti semut hitam diatas batu yang hitam ditengah-tengah gelap gulita dimalam hari tanpa bulan dan bintang (penuh waspada bagi seorang muslim).
Marilah kita selalu berdo'a agar Allah selalu memberikan jalan yang lurus (Taufik dan HidayahNya) dan disempurnakan dalam beribadah serta selalu diberi kemampuan untuk meningkatkan amal soleh (keimanan) sebagai modal perisai menghadapi godaan Iblis, Syaitan dan sekutunya (kelompok manusia).
Tentunya dalam rangkaian amalan wajib maupun sunah dibulan ramadhan dapat mendidik kita dalam meningkatkan kekuatan iman ditambah dengan dibelenggunya syaitan-syaitan dapat mempermudah meningkatkan keikhalasan kita dalam beribadah kepada Allah SWT (Muchlis). Sehingga keluar dari bulan ramadhan seorang muslim apa yang diperolehnya (Keimanan dan ketakwaan yang maksimal) sebagai modal untuk menghadapi sebelas bulan yang akan datang dalam menghadapi segala tantangan yang dapat mengurangi keimanan kita baik dari faktor luar syaitan dari bangsa jin dan manusia.
Wallahu a'lam Bish-shawab
Renungan Hati
Bambang Wijonarso
email : bambang_wijonarso@yahoo.com
Iblis berkata :” Ya tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) dimuka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.(Al Hijr [15]:39).
Dari ayat tersebut diatas ada beberapa hal yang perlu kita ketahui antara lain :
1.Makhluk yang namanya Iblis mengakui keberadaan adanya tuhan yaitu Allah swt, artinya jika manusia tidak mengakui adanya tuhan (..Tauhid..)...maka tentunya lebih buruk dari Iblis implementasi bukti dari mengakui adanya Tuhan (Allah swt) maka melaksanakan seluruh aturan Allah swt tanpa alasan apapun sesuai kemampuan masing2 (Aqidah).
2. Iblis sangat melanggar aturan tuhan (Allah swt), artinya semua manusia yang melanggar aturan Allah maka dapat dikatagorikan sesat (termasuk sifat iblis).
3. Iblis dan sekutunya mempunyai keahlian profesionalisme dlm menyesatkan manusia, bahkan iblis dan syaitan bekerja sama dengan manusia untuk menyesatkan manusia inilah janji iblis kepada tuhannya (Allah swt). Disinilah kita harus berhati-hati dalam menyikapi semua sendi-sendi kehidupan didunia sebagai contoh keberhasilan kerja syaitan dan manusia adalah ”permainan undian olah raga atau Lomba nyanyi Indonesian Idol ”SMS ” yang pasti penyelanggaranya diuntungkan, akan tetapi pengikut/pengemar SMS dirugikan (perbuatan tidak berguna) dengan memperbanyak SMS dengan harapan mendapat hadiah, atau idolanya menang. Dan banyak lagi contoh2 lain seperti kelompok yang merasa benar padahal sudah sesat jauh (Menjelma sebagai Jibril, Sholat dengan bahasa Indoneisia), Takabur (kerjaan saya lebih baik dari anda, Saya lebih senior dari anda, saya orang terpandang dari anda /Ningrat /bos/ golongan) serta Hasad/dengki ( umumnya negatif thinking).
Iblis berjanji akan menjerumuskan semua manusia, akan tetapi iblis sendiri sangat tidak berdaya untuk mengganggu manusia yang ”Mukhlis” (Orang2 yang diberi taufik untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah) hal ini difirmankan dalam Al Qur'an Surat Al Hijr ayat 40 : ”kecuali hamba-hamba Engkau yang ”Mukhlis” diantara mereka.
Muchlis adalah orang2 yang ikhlas dalam menjalankan perintah Allah dan Rosulnya, dimana ikhlas hanya dapat diperoleh dengan melalui proses suatu amal perbuatan (sesuai aturan Allah dan Rosulnya) yang sangat panjang berkesinambungan/istiqomah dan konsisten. Ikhlas diibaratkan seperti uang logam yaitu ikhlas disisi logam yang satu serta Riya disisi logam yang lain. Dimana Ibnu katsir berkata ”Riya” seperti semut hitam diatas batu yang hitam ditengah-tengah gelap gulita dimalam hari tanpa bulan dan bintang (penuh waspada bagi seorang muslim).
Marilah kita selalu berdo'a agar Allah selalu memberikan jalan yang lurus (Taufik dan HidayahNya) dan disempurnakan dalam beribadah serta selalu diberi kemampuan untuk meningkatkan amal soleh (keimanan) sebagai modal perisai menghadapi godaan Iblis, Syaitan dan sekutunya (kelompok manusia).
Tentunya dalam rangkaian amalan wajib maupun sunah dibulan ramadhan dapat mendidik kita dalam meningkatkan kekuatan iman ditambah dengan dibelenggunya syaitan-syaitan dapat mempermudah meningkatkan keikhalasan kita dalam beribadah kepada Allah SWT (Muchlis). Sehingga keluar dari bulan ramadhan seorang muslim apa yang diperolehnya (Keimanan dan ketakwaan yang maksimal) sebagai modal untuk menghadapi sebelas bulan yang akan datang dalam menghadapi segala tantangan yang dapat mengurangi keimanan kita baik dari faktor luar syaitan dari bangsa jin dan manusia.
Wallahu a'lam Bish-shawab
Renungan Hati
Bambang Wijonarso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar