Selasa, 01 September 2009

Sedekah

Oleh : H. Bambang Wijonarso
email : bambang_wijonarso@yahoo.com

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Qs. Al Baqarah [2] : 261).
[166]. Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.

Siapapun yang pelit, niscaya hidupnya akan sempit, rezekinya mampet. Sebaliknya, sedekah adalah penolak bala, penyubur kebaikan serta pelipat ganda rezeki. Sedekah bagaikan sebutir benih menumbuhkan tujuh butir, yang pada tiap-tiap butir itu terurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Tidakkah kita tertarik dengan janji Allah ini? Maka pastikan, tiada hari tanpa sedekah, tiada hari tanpa kebaikan. Insya Allah, Allah SWT akan membukakan pintu-pintu rezeki-Nya untuk kita. Amin.
Dari Abu Dzar rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Ada sekelompok sahabat Rasulullah melapor, “Wahai Rasulullah orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka sholat sebagaimana kami sholat, mereka berpuasa sebagaimana kami puasa, namun mereka dapat bersedekah dengan kelebihan hartanya.” Beliau bersabda, “Bukankah Alloh telah menjadikan bagi kalian apa-apa yang dapat kalian sedekahkan? Sesungguhnya pada setiap tasbih ada sedekah, pada setiap tahmid ada sedekah dan pada setiap tahlil ada sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah, dan mendatangi istrimu juga sedekah.” Mereka bertanya. “Wahai Rasulullah, apakah jika seseorang memenuhi kebutuhan syahwatnya itu pun mendatangkan pahala?” Beliau bersabda, “Apa pendapatmu, bila ia menempatkan pada tempat yang haram, bukankah ia berdosa? Demikian pula bila ia menempatkan pada tempat yang halal, ia akan mendapatkan pahala.” (HR. Muslim)
Dari hadis diatas jelaslah sudah cakupan dari pada sedekah sangatlah luas bukan hanya sekedar uang yang selama ini dipahami oleh orang awam bahkan sedekah dapat bersifat abadi walaupun telah wafat pelaku sedekah dengan hadisnya Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila ada orang meninggal dunia terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal, yaitu: Sedekah jariyah (yang mengalir), atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakan untuknya." Riwayat Muslim.
Malaikat setiap pagi selalu berdoa bagi yang rajin bersedekah dan yang sangat kikir, dimana bagi yang rajin bersedekah maka malaikat berdoa kepada Allah agar ditambahkan bagi sifulan rezeki dan keberkahannya, dan bagi yang kikir malaikat berdo’a agar dimusnahkannya apa yang dia miliki sekarang serta dijauhkan dari keberkahan siapa yang tidak dikabulkan do’anya malaikat?.
Bahkan Rosulullah saw telah menetapkan orang yang rajin bersedekah/pemurah dengan orang yang pelit/bakhil dengan hadisnya : “Orang yang pemurah itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga, dan jauh dari neraka. Dan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga, dan dekat dengan neraka. Orang yang jahil (bodoh) tapi ia pemurah/dermawan itu lebih dicintasi Allah dari pada ahli ibadah tapi bakhil. (HR. Tirmidzi).
Prioritas sedekah jika kita dilebihkan kemudahan/kelebihan rezeki oleh Allah maka diberikan kepada Orang tua, kerabat (paman, adik kandung/ipar), anak yatim (lebih utama miskin dan kerabat), orang miskin dan musafir dengan firmanNya :


Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya (Qs. Al Baqarah [2] : 215).

Dari Hakim Ibnu Hazm Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tangan yang di atas (pemberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (penerima); dan mulailah dari orang-orang yang banyak tanggungannya; dan sebaik-baik sedekah ialah yang diambil dari sisa kebutuhan sendiri, barangsiapa menjaga kehormatannya Allah akan menjaganya dan barangsiapa merasa cukup Allah akan mencukupkan kebutuhannya." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Bukhari.
Bagaimana jika kita memberi sedekah kepada orang yang mapan ekonominya?
Rosulullah telah mengatur bagaimana skala prioritas pemberian sedekah dengan sabdanya : ”Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menerima sedekah seorang yang mempunyai kerabat keluarga yang membutuhkan santunannya sedang sedekah itu diberikan kepada orang lain. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, ketahuilah, Allah tidak akan memandangnya (memperhatikannya) kelak pada hari kiamat. (HR. Ath-Thabrani). Artinya sebelum pelaksanaan sedekah harus benar-benar disortir dengan pertimbangan seluruh aturan Allah dan RosulNya tidak sembarangan sesuai akal dan hawa nafsunya.

Bagaimana jika sedekah yang sudah kita berikan diambil kembali?
Hukumnya haram hal ini sesuai dengan hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Perumpamaan orang yang menarik kembali sedekahnya seperti anjing yang muntah kemudian ia kembali kepada muntahnya lalu memakannya. (Shahih Muslim No.3048).
Kapan batasan Sedekah dan jangan sampai menyesal dikemudian hari !

Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan[790].
[790]. Maksudnya: pada hari kiamat itu tidak ada penebusan dosa dan pertolongan sahabat,

Coba budaya SMS dengan indonesia idol, mamamia, idola cilik, pertandingan sepak bola, hadiah dari operator kartu telepon (Hp) dan sebagainya telah tercipta begitu luar biasanya, misal kalau penggemarnya satu juta tiap acara dari lima penyelenggara dengan sekali kirim Rp.500,- maka terkumpul 2,5 milyar kalau kita sadari siapakah yang diuntungkan dari sisi rupiah tentunya operator telepon Hp dan penyelenggara dan tentunya buat pemirsa dirugikan dari sisi waktu sudah dibuang percuma untuk hal-hal yang tidak dapat membawa bekal pahala untuk diyaumil akhir .
Mudah-mudahan dari paparan pentingnya sedekah itu akan menciptakan budaya bersedekah sesuai dengan kemampuannya masing-masing dan ingat pasti dijamin oleh Allah akan dilipatgandakan sampai 700 kali lipat dan tak terhingga rezekinya didunia maupun sebagai pahala di yaumil akhir. Dan dipuasa ramadhan ini sebagai sarana pembuka pintu pelaksaan sedekah yang sangat baik.

Wallahu a’lam bish-shawab.
Renungan Hati
Bambang Wijonarso

Tidak ada komentar:

Posting Komentar