by. H. Abu Alby Bambang
email : pmkia@kiaceramics.com
Makkah, Senen 12 Rabiul Awal tahun Gajah (20 April 570 M) lahirlah seorang manusia agung. Empat puluh tahun kemudian bayi dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahb bin Abdul Manaf bin Zuhra yang diberi nama Muhammad itu menerima wahyu dan menjadi nabi pembawa risalah Islam. Muhammad SAW menjadi Rosul terakhir penutup rangkaian nabi-nabi dan rosul-rosul Allah dimuka bumi. Ia adalah seorang nabi yang tertinggi diantara lima rosul yang termasuk kedalam ulul azmi (mereka yang memiliki keteguhan Hati).
Saat Muhammad dalam kandungan Aminah, bapaknya Abdullah pergi ke Suria untuk misi dagang dan sepulangnya dalam perjalanan jatuh sakit dan meninggal dunia dalam perjalanan. Aminah sangat terpukul dan sedih sekali dalam kondisi mengandung dimana kelak Muhammad lahir dalam keadaan Yatim apalagi perkawinannya yang relative sangat pendek . Setelah Muhammad berusia Lima tahun ibunyapun menyusul kematian suaminya sehingga disaat balita Muhammad sudah tidak memiliki orang tua.
Tanda-tanda Kerosulan Muhammad, Ibnu Saad meriwayatkan, Ibu nabi Muhammad SAW berkata, setelah bayiku keluar aku melihat ada cahaya keluar dari kemaluanku, menyinari istana-istana di Syam (ahmad meriwayatkan dari Arbadh bin Sariyah). Terdapat bukti pendukung kerosulan Muhammad yakni runtuhnya sepuluh balkon istana Kisra, padamnya api sesembahan orang Majusi, dan robohnya beberapa gereja di Buhairah (buku Sirah Muhammad by syekh Shafiyur Rahman Al Bubarakfury).
Ibu sususan Muhammad adalah Halimah binti Abu Dzuaib yang mendapatkan keberkahan selama menyusui Muhammad yaitu dimana kambing-kambingnya mempunyai susu yang melimpah dan gemuk-gemuk, walaupun pada awalnya seluruh bayi di kota Makkah sudah diambil wanita-wanita desa untuk menyusui hanya tinggal Muhammad yang belum dimbil karena semua tidak memilihnya dikarenakan dia anak Yatim, tapi apa boleh buat Halimah setelah berdiskusi dengan suaminya Al Harist bin Abdul Uzza akhirnya mengambilnya.
Riwayat Imam Muslim dari Anas, Muhammad didatangi jibril disaat sedang bermain bersama teman-temannya. Jibril membelah dada beliu (Nabi) dan mengambil hatinya, mengeluarkan segumpal darah dari dalam dada. Jibril berkata “ini adalah milik setan yang ada dalam dirimu’ Jibrilpun mencuci bersih dalam baskom yang terbuat dari emas, menggunakan air Zamzam dan kemudian menyusunnya kembali. Teman-teman Muhammad lari tunggang langgang sambil berteriak berkali-kali sambil ketakutan. “Muhammad dibunuh”.
Kebiasaan masyarakat arab bayi-bayi disusui oleh orang lain (kabilah Bani Sa’d) dengan maksud mencari kualitas air susuan yang baik, biasanya wanita dari daerah pedalaman yang bebas penyakit . Muahammad disusui pertama oleh Tsuwaibah (hamba sahaya Abu Lahab) sebelum delapan hari, kemudian hari kedelapan kelahiran setelah Abdul Muththalib mencarikan ibu susuan dibawa kepedesaan Sahara disusui oleh Halimah binti Abu Dzuaib (perempuan dari kabilah Bani Sa’ad bin bakr). Karena proses penyususnnya adalah didaerah pedalaman yang udara Sahara dan kehidupan pedalaman yang kasar menyebabakan Muhammad kecil cepat sekali menjadi besar dan menambah indah bentuk dan petumbuhan badannya , berotot kuat, daya tahan tubuh yang baik dan berbahasa arab yang fasih. Muhammad bersama Halimah dan keluara bani Sa’d selama lebih kurang 4 sampai 5 tahun bebas tidak terikat oleh suatu ikatan jiwa, juga tidak oleh ikatan materi.
Dari kisah kelahiran Muhammad SAW tentunya yang dapat diambil hikmah dan pelajaran buat umat muslim adalah :
1. 1. Besyukurlah kita atau anak kita yang lahir masih memiliki kedua orang tua, tentunya harus lebih baik kondisi tarbiyah (pendidikan) agama dalam artian selalu mendapatkan pengawasan tauhid, keimanan, dan takwa. Bagaimana kenyataan yang ada dengan berkembangnya teknologi seperti media elektronik (TV dan Radio), Hand phone, Komputer, Interneet, kendaraan yang semua itu dapat melalaikan manusia dan akhirnya agama sangat minimalis. Seharusnya semua itu sebagai sarana untuk mendekatkan dirinya kepada Allah.
Wallahu a’lam bish-shawab
Renungan HAti
shalawat serta salam semoga senatiasa tercurah kpd Nabi kita Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam, para Shahabat Beliau, dan Ummatnya yg selalu berusaha untuk ittiba' kpd Beliau,
BalasHapus'afwan pak Bambang semoga Allah senantiasa merahmati Bapak,
saya hanya ingin memberikan sedikit komentar saja pak,
begini pak, bahwa setahu saya mengenai tanggal kelahiran Nabi shalallahu 'alaihi wasallam para 'Ulama' ikhtilaf dalam menetapkan tanggalnya,
dan para 'Ulama seperti Syaikh Dhiya' al-umri dlm kitab "As-Sirah An-Nabawiyah Ash-Shahihah"
begitu Pula Syaikh Al-Albani dalam Kitab "Shahih As-Sirah An-Nabawiyah"
juga Syaikh Shofiyurahman Al-Mubarakfuri dlm Kitab "Ar-Rahiqul Mahtum"
Mereka telah merajihkan bahwa yg Shahih tanggal kelahiran Nabi Kita ynag Mulia adalah tanggal 09 Rabi'ul Awwal, dan bukan tanggal 12 Rabi'ul Awwal, sebagaimana yg telah diyakini kaum muslimin saat ini,
silahkan pak Bambang merujuk kepada Kitab-Kitab Beliau yang saya sebutkan diatas,
inilah yang saya kira perlu kita ketahui,
walaupun mengetahui tanggal kelahiran Nabi bukanlah seseuatu yang wajib diketahui,
akan tetapi yg terpenting adalah bagaimana kita meneladani Beliau dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan mengamalkan Sunnah-sunnah yg Beliau ajarkan kpd kita, jika kita memang mengaku sebagai ummatnya yg setia,
demikian pak Bambang sedikit komentar dari saya, kurang lebihnya saya mohon ma'af ya pak Bambang,
wallahu a'lamu bishawab
oo..iya saya baru inget...
BalasHapussekedar sharing pengetahuan, saya juga pernah memposting tentang masalah penetapan tanggal kelahiran Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang diikhtilafkan oleh pata Ulama,
tafadhal jika pak Bambang berkenan silahkan kunjungi link saya ini;
http://alimalbantuliy.blogspot.com/2009/11/tanggal-kelahiran-nabi-shallallahu.html
mudah-mudahan ada manfaatnya,
demikian pak, sekedar tambahan saja,
wallahu a'lamu bishshawab,
baarakallaahu fiik, wa ahlika wa maalika
Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatu
BalasHapusSaya sangat setuju bahwa waktunya adalah masalah perbedaan para ulama sebagai contoh pendapat dai penulus Muhammad Husain Heikel (Sejarah Hidup Muhammad) berpendapat sbg : Mengenai tahun ketika Muhammad dilahirkan, beberapa ahli berlainan pendapat. Sebagian besar mengatakan pada Tahun Gajah (570 Masehi). Ibn Abbas mengatakan ia dilahirkan pada Tahun Gajah itu. Yang lain berpendapat kelahirannya itu limabelas tahun sebelum peristiwa gajah. Selanjutnya ada yang mengatakan ia dilahirkan beberapa hari atau beberapa bulan atau juga beberapa tahun sesudah Tahun Gajah. Ada yang menaksir tiga puluh tahun, dan ada juga yang menaksir sampai tujuhpuluh tahun.
Juga para ahli berlainan pendapat mengenai bulan kelahirannya. Sebagian besar mengatakan ia dilahirkan bulan Rabiul Awal. Ada yang berkata lahir dalam bulan Muharam, yang lain berpendapat dalam bulan Safar, sebagian lagi menyatakan dalam bulan Rajab, sementara yang lain mengatakan dalam bulan Ramadan.
Kelainan pendapat itu juga mengenai hari bulan ia dilahirkan. Satu pendapat mengatakan pada malam kedua Rabiul Awal, atau malam kedelapan, atau kesembilan. Tetapi pada umumnya mengatakan, bahwa dia dilahirkan pada tanggal duabelas Rabiul Awal. Ini adalah pendapat Ibn Ishaq dan yang lain.
Selanjutnya terdapat perbedaan pendapat mengenai waktu kelahirannya, yaitu siang atau malam, demikian juga mengenai tempat kelahirannya di Mekah. Caussin de Perceval dalam Essai sur l'Histoire des Arabes menyatakan, bahwa Muhammad dilahirkan bulan Agustus 570, yakni Tahun Gajah, dan bahwa dia dilahirkan di Mekah di rumah kakeknya Abd'l-Muttalib.
Dari Buku Sirah Muhammad penulis Syekh Shafiyur Rahman Al-Mubarakfury juga memakai tgl 20 atau 22 April 570 M berarti bisa tgl 9 atau 12 Robiul Awal tahun Gajah.
Yang terpenting adalah bagaimana umat Islam dapat mencitai Rosul dengan menjalankan ajarannya (Sunnah) yang salah satunya melihat Sirah nabawiyah
Wa fiika baaraka-Allah Semoga Allah juga melimpahkan berkah kepadamu.
Abu Albi bambang