email: bambang@kiaceramics.com
by : Abu Albi bambang
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Qs. Al Ahzab [33] :21).
Kalau seluruh umat Islam didunia (estimasi 1,3 Milyard) ditanya apakah tahu Muhammad Rosulullah Shallahualaihi Wasallam pasti jawabannya “sangat tahu Muhammmad Rosulullah” baik orang yang penuh hidupnya dengan kemaksiat (pemabok, penjudi, penzina, penzolim, penipu, banyak melanggar aturan Allah & RosulNya), fasik, munafik dan muslim. Akan tetapi persoalannya apakah Rosul mengenal kita? Jika ini yang dihadapkan kepada umat Islam, maka hanya orang tertentu yang akan dikenal dan dicintai Rosulullah shalllahualaihim Wasallam bahkan dijamin syafaatnya (pertolongan kelak di yaumil akhir). Dan orang tertentu tersebut hanya bisa dicapai melalui “Cintanya kita kepada Rosulullah Shallahualaihi Wasallam”.
Banyak orang Islam yang mengenal Muhammad Rosulullah SAW tapi tidak menjalankan ajaranya contohnya Abu Lahab dia kenal sekali dengan Muhammad SAW tapi malah menentangnya.
Definisi Cinta menurut banyak pakar, menunjuk pada suatu kehendak dan kecenderungan jiwa yang kuat kepada sesuatu. Kecenderungan ini timbul karena faktor-faktor kesenangan, kemanfaatan dan keutamaan. Cinta kepada Allah swt dan RosulNya dikarenakan ketiga faktor ini. Tentunya cinta menuntut pikiran, perhatian dan tindakan sekaligus, oleh karena itu cinta kepada rosulullah shallahualaihi wasallam harus dibuktikan dengan beberapa tindakan diantaranya tindakan pertama harus senantiasa mengikuti sunahNya (ajaran dan petunjuk) dan diwujudkan serta dihidupkan sepanjang masa, kedua harus patuh karena cinta membutuhkan kepatuhan, ketiga seorang yang cinta pasti tak ingin lepas dan berpisah dari kekasihnya inilah bahasa dan logika cinta, keempat ada ungkapan arab “siapa mencintai sesuatu ia akan selalu ingat dan menyebut-nyebutnya selalu.
Mengapa umat Islam tidak menjadikan Muhammad Shallahualaihi Wasallam sebagai idola atau panutan? Semua ini terjadi karena memang manusia bertindak dan berprilaku dengan cara pandangnya sendiri, dimana cara pandang sangatlah tergantung bagaimana hatinya. Hatinya berbicara bagaimana imannya, sedangkan iman sangat membutuhkan ilmu dan ilmu hanya dapat diperoleh dengan belajar.
Keyakinan manusia yang kuat dengan mengenal & mencintai Allah dan negeri Akherat (Surga atau Neraka) itulah sebagai modal untuk mengenal dan mencintai Rosulullah saw, bahkan Rosulullah SAW bersabda barangsiapa yang menghidupkan sunahku itulah orang yang cinta kepadaku, Siapa yang cinta kepadaku maka dia akan bersamaku disurga. Dan barangsiapa yang membenci sunahku maka dia bukan dari golonganku.
Adapun ciri-ciri orang yang mencintai Rosulullah SAW diantaranya gemar melaksanakan hal-hal diantaranya sholat tahajud, sholat berjamaah (dimasjid bagi laki-laki), membaca Al Qur’an, sholat dhuha, sedekah, menjaga wudhu, istighfar, shalawat disetiap kesempatan, saum sunah senin-kamis, duduk dimajelis dzikir, hadir dimajelis Ilmu, mendatangi ulama/ustad ini semua dalam rangkan menghidupkan sunah rosulullah SAW.
Bahkan Allah memerintahkan kepada hambanya untuk bershalawat Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[1230]. [1229]. Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
[1230]. Dengan mengucapkan perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi.(Qs Al Ahzab [33]:56).
Salah satu salawat kepada Rosulullah SAW adalah
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ.
Rasulullah SAW. "Ya Allah, sampaikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah sampaikan shalawat-Mu kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah berikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia."
Keutamaan salawat adalah, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang membaca shalawat kepadaku sekali, Allah akan memberikan balasan shalawat kepadanya sepuluh kali (HR. Muslim 1/288).
Salah satu juga yang patut kita ikuti adalah empat karakter dari diri seorang rosul sehingga kecintaan kita kepada rosulullah saw akan terus termaksimalkan khususnya untuk “pemimpin” yaitu “Sidiq” berbuat jujur berpikir, berbicara dan berbuat,” Amanah” berarti dipercaya, akuntabel dan bertangung jawab semua manusia adlah pemimpin minimal memimpin dirinya sendiri. “Tabligh” berarti menyampaikan, mengkomunikaskan, jangan sampai penyakit pilek yang diobati perutnya “Fatonah” berarti kecerdasan yaitu sorang harus punya Visi, Misi, objetif, Strategy, improvement yang dilahirkan dalam suatu Konsep.
Mudah-mudah kita akan lebih jauh mengenal Muhammad Rosulullah Shallahualaihim Wasallam dan melahirkan cinta kita kepadanya sehingga kita akan dimasukkan kedalam golongan Muhammad SAW yangakan mendapatkan Syafaatnya diyaumil akhir.
Wallahu a’lam bish-shawab
Renungan HATi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar