Sabtu, 29 Mei 2010

Ziarah Kubur-1

By :H. Bambang Wijonarso

email : pmkia@kiaceramics.com


Pratik ziarah kubur sering dilakukan umat islam Indonesia. Mereka menziarahi makam sanak saudaranya yang terlebih dahulu menghadap Yang Maha Kuasa. Disana para peziarah membaca Al Qur’an, membaca Al Qur’an, memanjatkan doa-doa, juga membersihkan makam.

Sebenarnya pada periode awal Islam, praktik ziarah kubur dilarang oleh nabi Muhammad shalllahualaihim Wasallam. Larangan ini menurut Sayyid Sabiq dalam FIkih Sunnah, disebabkan kondisi umat Islam saat itu masih dekat dengan tradisi jahiliyah (Mereka masih terbiasa mengucapkan kata-kata kotor dan keji).

Nah pada saat para sahabat itu memeluk Islam secara kaffah (sempurna), hati mereka menjadi tenang, mengetahui hukum-hukum syar’i yang berkaitan dengan kematian, maka syariat pun memberi izin mereka untuk ziarah kubur tutur Sayyid Sabiq yang disabdakan nabi Muhammad shalllahualaihim Wasallam “Dulu aku pernah melarang kalian ziarah kubur sekarang lakukanlah, karena ziarah kubur dapat mengingatkan kalian pada (kehidupan) akherat” (diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Muslim, Tirmidzi, Nasai, Abu Daud, dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya).

Sehingga dari hadis tersebut diatas bahwa ziarah kubur pada prinsipnya boleh asalkan tidak keluar dari dua perkara Pertama, mendo’akan akhli kubur dan kedua, mengingatkan pelaku ziarah kubur atas kematian.

DOA ZIARAH KUBUR

165- السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ [وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِيْنَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ] أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ.

Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penduduk kampung (Barzakh) dari orang-orang mukmin dan muslim. Sesungguhnya kami –insya Allah- akan menyusulkan, kami mohon kepada Allah untuk kami dan kamu, agar diberi keselamatan (dari apa yang tidak diinginkan). [HR. Muslim 2/671 dan Ibnu Majah. Lafazh hadits di atas milik Ibnu Majah 1/494, sedangkan doa yang ada di antara dua kurung, menurut riwayat Muslim, 2/671].

Dalil mengenai harus selalu mengingat kematian adalah dari Ibnu Umar rodhiallohu ‘anhuma mengatakan: “Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati” (HR. Bukhori).

Dalam mengingat kematian dan ziarah kubur kita dianjurkan berdo’a disetiap sholat yaitu hadis dari Abu Hurairah berkata, "Nabi selalu berdoa: 'Allaahumma innii a'uudzubika min 'adzaabil qabri wamin 'adzaabinnaari wamin fitnatil mahyaa wal mamaati wamin fitnatil masiihid dajjaali' 'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al-Masih Dajjal'."

Bagaimana Ziarah kemakam-makam para wali Allah?

Selain Niat dan amalan yang dua perkara tersebut diatas adalah hukumnya haram karena termasuk perbuatan syirik. Jika kita merasa yakin dengan berziarah kemakam para waliAllah akan mendapatkan keberkahan, kemaslahatan dan dihindari dari keburukan serta dikabulkannya sebuah do’a dari hajadnya dengan wasilah membaca Al Qur’an dan zikir-zikir tertentu maka ini termasuk perbuatan yang menghancurkan Aqidah seorang muslim dan dikatagorikan perbuatan Syirik.

Allah berfirman “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar (Qs An Nisa [4] : 48).

Karena keyakinan manusia yang dengan melaksanakan amalan Ziarah ke makam para wali Allah akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan itu adalah menisbatkan sesuatu yaitu “Ziarah kemakam para waliAllah” adalah bentuk suatu kekuatan/tandingan selain Allah subhanallahi wataala, padahal kekuatan itu hanya dari sisi Allah bukan dari siapapun. Dan ketika Rasulullah saw ditanya "Dosa apa yang paling besar? Beliau bersabda: Kamu menjadikan tandingan bagi Allah, sedang Dialah yang menciptakanmu. (HR.Bukhari-Muslim).

Hadis lain dari Aisyah r.a. mengatakan bahwa dalam keadaan sakit yang membawa kepada kematian, Nabi saw bersabda, "Allah mengutuk orang-orang Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid." Aisyah berkata, "Seandainya tidak karena sabda itu, niscaya mereka menampakkan kuburan beliau. Hanya saja aku khawatir (dalam satu riwayat: beliau khawatir atau dikhawatirkan 2/106) kuburan itu dijadikan masjid."

Demikian mudah2an kita tidak terjebak kedalam kesyirikan yang dikemas dengan sesuatu yang terkesan syariat agama padahal pelanggaran aqidah islam.

Wallahu a’lam

Renungan HAti

Bambang Wijonarso

Tidak ada komentar:

Posting Komentar