Takut & Harap
Abu Albi
Bambang
Blog : dakwahrenunganhati.blogspot.com
Renungan Hati
Segala puji bagi Allah, Rabb alam
semesta. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada sang penutup para nabi. Aku
bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang haq kecuali Allah semata, tidak ada sekutu
bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RosulNya.
Wa ba’du ;
Setiap Muslim yang menginginkan
selamat didunia dan akhirat harus berjalan kepada Allah Azza wajalla dengan dua
sayap, yaitu ”TAKUT & HARAP”. Tidak boleh ekstrim pada sala satu dari
keduanya sehingga tidak terjerumus kedalam sesuatu yang diharamkan. Karena
apabila dia ekstrim dalam ”takut” bisa jadi hal itu menyebabkannya sikap putus
asa dari rahmat Allah karna Allah berfirman : Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah melainkan orang-orang yang kafir (Qs Yusuf : 87).
Dan apabila dia ekstrim dalam
”harap” barangkali hal itu akan
membawanya kepada melalaikan hak Allah sehingga dia termasuk dari kalangan
orang-orang yang merugi, Allah berfirman : Tidaklah
merasa aman dari azab Allah melainkan orang-orang yang merugi (Qs Al A’raf :
99). Oleh sebab itu seorang muslim harus menjadikan perkara ”Takut & Harap”
harus bersama-sama sekaligus dan seimbang.
1. TAKUT KEPADA ALLAH AZA WAJALLA.
Hukumnya adalah fardhu ’ain atas
setiap orang untuk takut kepada Allah.
Menurut Ibnu Qoyim dalam kitab
Madarij as-Salikin Makna Takut ada beberapa diantaranya :
- Khauf (takut) maknanya adalah bergetar dan gonjangnya hati.
Allah berfirman : ...karena itu janganlah kalian takut kepada
mereka, tetapi khauf (takut) lah kepadaKu, jika kalian benar-benar orang yang
beriman (Qs Ali Imraan : 175).
- Rahbah (takut) maknanya adalah berfikir keras untuk kabur dari sesuatu yang dibenci.
Allah berfirman : dan
hanya kepadaKu-lah kalian harus rahbah (takut) .......(Qs. Al Baqarah : 40)
- Khasyah (takut) maknanya lebih khusus dari Khauf yaitu kontraksi dan diam : merupakan takut yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
Allah berfirman : Karena itu janganlah kalian takut kepada
manusia, tetapi khasyah (takut)lah kepadaKu (Qs Al Maidah : 44).
Beberapa pendapat/atsar dari salaf
(sahabat Rosulullah saw) perkara ”Takut”.
- Abu Hafsh ra berkata : Khauf (takut) adalah lentera dalam hati yang dengannya dia dapat melihat sesuatu yang mengandung kebaikkan dan keburukan. Setiap orang apabila kamu takut kepadanya kamu pasti akan lari darinya, kecuali Allah aza wajalla dimana apabila kamu takut kepadaNya, kamu akan lari kepadaNya.
- Abu Sulaiman berkata : tidaklah hati meninggalkan khauf melainkan pasti akan rusak.
- Ibrahim bin Sufyan mengatakan apabila rasa khauf diam didalam hati, maka akan membakar tempat-tempat syahwat darinya serta menusir cinta dunia darinya.
- Ibnul Qoyyim juga berkata, ”Aku mendengar Syakh Islam Ibnu Taimiyah berkata, ” Takut yang terpuji adalah yang menghalangimu dari larangan-larangan Allah (Madarij as-Salikin).
Bagaimana Sifat Takut menjadi kuat pada hamba?
Nash-nash dari al kitab dan as
sunnah tentang takut kepada Allah banyak sekali, didalamnya
disebutkan keagungan Allah, Azab
dan balasanNya. Didalamnya disebutkan kematian, barzakh, kiamat, dan neraka.
- Mengingat keagungan da kekuasaan Allah aza wajalla.
Allah berfirman
: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian
pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke
hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa (Qs Ibrahim : 48).
- Mengingat kematian dan akhir hayat.
Dan datanglah sakaratul maut
dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya (Qs Qaaf :
19).
- Mengingat Kubur, Kiamat dan Neraka.
Ketika mayit
diletakkan dikubur, maka kubur akan menghimpitnya. Tidak seorang pun akan
selamat darinya besar maupun kecil, soleh maupun durhaka hal ini berdasarkan
hadis Rosulullah saw :
Sesungguhnya
kubur mempunyai tekanan, seandainya ada satu orang yang selamat darinya tentu
Sa’ad bin Mu’adz akan selamat darinya (HR Ahmad dalam Shahih al-Jami no 2180).
Rasulullah saw
bersabda ” seandainya ada satu orang yang selamat dari himpitan kubur, pasti
anak kecil ini akan selamat darinya (Shahih al-Jami no 5238).
4. Mengingat Kiamat, huru-haranya, kondisi
manusia padanya, kebangkitan mereka, hisab, shirath dan lainnya.
Hadis : Pada
hari kiamat matahari akan didekatkan dari mahluk hingga jarak dari mereka
seukuran satu mill.” Sulaim berkata, ”Demi Allah aku tidak tahu apa yang beliau
maksud dengan mil, apakah ukuran jarak bumi? Ataukah mil yg digunakan mencetak
mata? Sulaim berkata lagi.”Maka keadaan manusia dalamhal keringat adalah sesuai
kadar amal mereka, maka diantara mereka ada yang sampai mata kakinya, ada yang
sampai lututnya, ada yang sampai pinggangnya, dan ada yang ditenggelamkan oleh
keringatnya. ”Sulaim berkata lagi,” Dan Rosulullah saw menunjukkan kearah
mulutnya”. (HR Muslim dalam Shahih al-Jami no 2933).
Dalam Firman
Allah : ”Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah
ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata:
"Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan
tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa
yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang
juapun." (Qs Al Kahfi : 49).
2. HARAP KEPADA ALLAH AZA WAJALLA.
Raja (Harap) adalah mengharapkan kekuasaan rahmat Allah aza wajalla. Dan
dalam pendapat lain Raja adalah meminta kebahagiaan dengan kemurahan Rabb serta
yakin dengannya.
Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata.
- Perbedaan antara harap dan angan, bahwa angan disertai dengan malas, pelakunya tidak menempuh jalan semangat dan gigih, sedangkan harap disertai dengan usaha dengan usaha keras tawakal yang baik. (Madarrij as-Salikin).
- ”Harap ada tiga macam, dua macam terpuji dan satu macam yang lain dusta dan tercela. Dua macam pertama adalah pengharapan seseorang yang melakukan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya (ilmu) dari Allah, lalu dia mengharapkan pahalaNya. Dan seseorang yang berbuat sesuatu dosa lalu bertaubat darinya, lalu dia mengharap ampunan dan maaf Allah serta ihsan dan kemurahanNya. Sedangkan yang ketiga adalah orang yang larut dalamkelalaian dan dosa, mengharap rahmat Allah tanpa disertai sebuah amal, inilah tipu daya, angan dan harap yang dusta.
- Seorang peniti jalan Allah memiliki dua pandangan yaitu pertama pandangan kepada dirinya, keburukan-keburukannya, serta kekurangan-kekurangan amalnya yang akan membuka pintu takut, dan kedua pandangan kepada luas karunia dan kemurahan Rabbnya yang akan membuka pintu harap.
- Faidah harap diantaranya menampakkan penghambaan, kefakiran, dan kebutuhan kepada sesuatu yang diharapkan dari Rabbnya dan bahwa ia tidak bisa berlepas dari karunia dan kebaikanNya.
Bagaimana Sifat Harap menjadi kuat pada seorang hamba?
- Mengingat kebaikkan Allah.
Apabila seorang
hamba ingat bahwa Allah telah membagi rahmat kedalam seratus bagian, lalu
menahan disisiNya sembilan puluh sembilan bagian dan menurunkan satu bagian
saja dibumi, maka dari rahmat yang satu bagian itulah mahluk saling mengasihi,
lalu sifat harap menjadi kuat. Demikian pula jika tahu bahwa rahmat Allah
mendahului murka-Nya, dan bahwa Dia lebih sayang kepada hamba-hambaNya daripada
sikap sayang seorang ibu kepada anaknya.
Dalam firman
Allah : Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs Az-Zumar : 53)... [1314] Note : Kecuali Dosa
syirik (Qs. An Nisa :48).
Hadis : Dari
Ibnu Abbas RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda menyampaikan apa yang
diterimanya dari Tuhannya Alloh ‘azza wa jalla. Dia berfirman, “Sesungguhnya
Alloh mencatat semua amal kebaikan dan keburukan”. Kemudian Dia menjelaskan.
“Maka barang siapa telah berniat untuk berbuat suatu kebaikan, tetapi tidak
melakukannya, maka Alloh mencatatnya sebagai satu amal kebaikan. Jika ia
berniat baik lalu ia melakukannya, maka Alloh mencatatnya berupa sepuluh
kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat, bahkan masih dilipatgandakan lagi. Dan
barang siapa berniat amal keburukan namun tidak melakukannya, Alloh akan
mencatatnya sebagai amal kebaikan yang utuh, dan bila ia berniat dan
melakukannya, maka Alloh mencatatnya sebagai satu amal keburukan.” (HR. Bukhori
dan Muslim dalam kedua kitab Shahih-nya dengan redaksi tersebut).
- Mengingat Nikmat kubur, kiamat dan Surga.
Jika hamba
ingat sesuatu yang dikabarkan Rosulullah saw dalam hadis al Bara bin Azib yang
shohih, bahwa malaikat akan bertanya kepada hamba mukmin didalam kuburnya lalu
dia menjawab dengan baik ketika itu : ” Ada penyeru dari langit, ’Hambaku
benar, maka berilah ia (hamparan) dari surga, berilah ia pakaiandari surga dan
bukakan untuknya sebuah pintu surga’. Rosulullah bersabda lagi, ”sehingga
sampai kepadanya semerbak dan wanginya serta kuburnya dilapangkan untuknya
sejauh mata memandang (HR.
Dalam firman
Allah hal kiamat : "Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada
hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati (Az Zukhruf : 68).
Dalam firman
Allah Hadis Qudsi dalam hal Surga : ”Aku telah persiapkan untuk hamba-hambaKu
yang shohih sesuatu yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar
telinga, dan tidak pernah terlintas dalam benak seorang manusia (HR Al
Bukhari).
Demikan mudah-mudahan ada
manfaatnya buat saya dan para pembaca yang insyaAllah dirahmati Allah aamiin
aamiin aamiin.
Wallahu a’lam bish-shawab
Renungan HAti
Abu Albi Bambang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar