Minggu, 10 Juni 2012


Takut & Harap
Abu Albi Bambang
Blog : dakwahrenunganhati.blogspot.com
Renungan Hati

Segala puji bagi Allah, Rabb alam semesta. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada sang penutup para nabi. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang haq kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RosulNya.

Wa ba’du ;
Setiap Muslim yang menginginkan selamat didunia dan akhirat harus berjalan kepada Allah Azza wajalla dengan dua sayap, yaitu ”TAKUT & HARAP”. Tidak boleh ekstrim pada sala satu dari keduanya sehingga tidak terjerumus kedalam sesuatu yang diharamkan. Karena apabila dia ekstrim dalam ”takut” bisa jadi hal itu menyebabkannya sikap putus asa dari rahmat Allah karna Allah berfirman : Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan orang-orang yang kafir (Qs Yusuf : 87).
Dan apabila dia ekstrim dalam ”harap” barangkali hal itu  akan membawanya kepada melalaikan hak Allah sehingga dia termasuk dari kalangan orang-orang yang merugi, Allah berfirman :  Tidaklah merasa aman dari azab Allah melainkan orang-orang yang merugi (Qs Al A’raf : 99). Oleh sebab itu seorang muslim harus menjadikan perkara ”Takut & Harap” harus bersama-sama sekaligus dan seimbang.

1. TAKUT KEPADA ALLAH AZA WAJALLA.

Hukumnya adalah fardhu ’ain atas setiap orang untuk takut kepada Allah.

Menurut Ibnu Qoyim dalam kitab Madarij as-Salikin Makna Takut ada beberapa diantaranya :

  • Khauf (takut) maknanya adalah bergetar dan gonjangnya hati.
Allah berfirman :    ...karena itu janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi khauf (takut) lah kepadaKu, jika kalian benar-benar orang yang beriman (Qs Ali Imraan : 175).

  • Rahbah (takut) maknanya adalah berfikir keras untuk kabur dari sesuatu yang dibenci.
Allah berfirman :    dan hanya kepadaKu-lah kalian harus rahbah (takut) .......(Qs. Al Baqarah : 40)

  • Khasyah (takut) maknanya lebih khusus dari Khauf yaitu kontraksi dan diam : merupakan takut yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
Allah berfirman :    Karena itu janganlah kalian takut kepada manusia, tetapi khasyah (takut)lah kepadaKu (Qs Al Maidah : 44).
Beberapa pendapat/atsar dari salaf (sahabat Rosulullah saw) perkara ”Takut”.

  • Abu Hafsh ra berkata : Khauf (takut) adalah lentera dalam hati yang dengannya dia dapat melihat sesuatu yang mengandung kebaikkan dan keburukan. Setiap orang apabila kamu takut kepadanya kamu pasti akan lari darinya, kecuali Allah aza wajalla dimana apabila kamu takut kepadaNya, kamu akan lari kepadaNya.

  • Abu Sulaiman  berkata : tidaklah hati meninggalkan khauf melainkan pasti akan rusak.

  • Ibrahim bin Sufyan mengatakan apabila rasa khauf diam didalam hati, maka akan membakar tempat-tempat syahwat darinya serta menusir cinta dunia darinya.

  • Ibnul Qoyyim juga berkata, ”Aku mendengar Syakh Islam Ibnu Taimiyah berkata, ” Takut yang terpuji adalah yang menghalangimu dari larangan-larangan Allah (Madarij as-Salikin).

Bagaimana Sifat Takut menjadi kuat pada hamba?
Nash-nash dari al kitab dan as sunnah tentang takut kepada Allah banyak sekali, didalamnya
disebutkan keagungan Allah, Azab dan balasanNya. Didalamnya disebutkan kematian, barzakh, kiamat, dan neraka.

  1. Mengingat keagungan da kekuasaan Allah aza wajalla.
Allah berfirman : (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa (Qs Ibrahim : 48).

  1. Mengingat kematian dan akhir hayat.
             Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya (Qs Qaaf : 19).

  1. Mengingat Kubur, Kiamat dan Neraka.
Ketika mayit diletakkan dikubur, maka kubur akan menghimpitnya. Tidak seorang pun akan selamat darinya besar maupun kecil, soleh maupun durhaka hal ini berdasarkan hadis Rosulullah saw :
Sesungguhnya kubur mempunyai tekanan, seandainya ada satu orang yang selamat darinya tentu Sa’ad bin Mu’adz akan selamat darinya (HR Ahmad dalam Shahih al-Jami no 2180).

Rasulullah saw bersabda ” seandainya ada satu orang yang selamat dari himpitan kubur, pasti anak kecil ini akan selamat darinya (Shahih al-Jami no 5238).

4.  Mengingat Kiamat, huru-haranya, kondisi manusia padanya, kebangkitan mereka, hisab, shirath dan lainnya.
Hadis : Pada hari kiamat matahari akan didekatkan dari mahluk hingga jarak dari mereka seukuran satu mill.” Sulaim berkata, ”Demi Allah aku tidak tahu apa yang beliau maksud dengan mil, apakah ukuran jarak bumi? Ataukah mil yg digunakan mencetak mata? Sulaim berkata lagi.”Maka keadaan manusia dalamhal keringat adalah sesuai kadar amal mereka, maka diantara mereka ada yang sampai mata kakinya, ada yang sampai lututnya, ada yang sampai pinggangnya, dan ada yang ditenggelamkan oleh keringatnya. ”Sulaim berkata lagi,” Dan Rosulullah saw menunjukkan kearah mulutnya”. (HR Muslim dalam Shahih al-Jami no 2933).

Dalam Firman Allah : ”Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun." (Qs Al Kahfi : 49).

2. HARAP KEPADA ALLAH AZA WAJALLA.

    Raja (Harap) adalah mengharapkan kekuasaan rahmat Allah aza wajalla. Dan dalam pendapat lain Raja adalah meminta kebahagiaan dengan kemurahan Rabb serta yakin dengannya.
Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata.
  • Perbedaan antara harap dan angan, bahwa angan disertai dengan malas, pelakunya tidak menempuh jalan semangat dan gigih, sedangkan harap disertai dengan usaha dengan usaha keras tawakal yang baik. (Madarrij as-Salikin).

  • ”Harap ada tiga macam, dua macam terpuji dan satu macam yang lain dusta dan tercela. Dua macam pertama adalah pengharapan seseorang yang melakukan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya (ilmu) dari Allah, lalu dia mengharapkan pahalaNya. Dan  seseorang yang berbuat sesuatu dosa lalu bertaubat darinya, lalu dia mengharap ampunan dan maaf Allah serta ihsan dan kemurahanNya. Sedangkan yang ketiga adalah orang yang larut dalamkelalaian dan dosa, mengharap rahmat Allah tanpa disertai sebuah amal, inilah tipu daya, angan dan harap yang dusta.

  • Seorang peniti jalan Allah memiliki dua pandangan yaitu pertama pandangan kepada dirinya, keburukan-keburukannya, serta kekurangan-kekurangan amalnya yang akan membuka pintu takut, dan kedua pandangan kepada luas karunia dan kemurahan Rabbnya yang akan membuka pintu harap.  

  • Faidah harap diantaranya menampakkan penghambaan, kefakiran, dan kebutuhan kepada sesuatu yang diharapkan dari Rabbnya dan bahwa ia tidak bisa berlepas dari karunia dan kebaikanNya.

Bagaimana Sifat Harap menjadi kuat pada seorang hamba?

  1. Mengingat kebaikkan Allah.
Apabila seorang hamba ingat bahwa Allah telah membagi rahmat kedalam seratus bagian, lalu menahan disisiNya sembilan puluh sembilan bagian dan menurunkan satu bagian saja dibumi, maka dari rahmat yang satu bagian itulah mahluk saling mengasihi, lalu sifat harap menjadi kuat. Demikian pula jika tahu bahwa rahmat Allah mendahului murka-Nya, dan bahwa Dia lebih sayang kepada hamba-hambaNya daripada sikap sayang seorang ibu kepada anaknya.
Dalam firman Allah : Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs Az-Zumar : 53)... [1314] Note : Kecuali Dosa syirik  (Qs. An Nisa :48).

Hadis : Dari Ibnu Abbas RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda menyampaikan apa yang diterimanya dari Tuhannya Alloh ‘azza wa jalla. Dia berfirman, “Sesungguhnya Alloh mencatat semua amal kebaikan dan keburukan”. Kemudian Dia menjelaskan. “Maka barang siapa telah berniat untuk berbuat suatu kebaikan, tetapi tidak melakukannya, maka Alloh mencatatnya sebagai satu amal kebaikan. Jika ia berniat baik lalu ia melakukannya, maka Alloh mencatatnya berupa sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat, bahkan masih dilipatgandakan lagi. Dan barang siapa berniat amal keburukan namun tidak melakukannya, Alloh akan mencatatnya sebagai amal kebaikan yang utuh, dan bila ia berniat dan melakukannya, maka Alloh mencatatnya sebagai satu amal keburukan.” (HR. Bukhori dan Muslim dalam kedua kitab Shahih-nya dengan redaksi tersebut).


  1. Mengingat Nikmat kubur, kiamat dan Surga.

Jika hamba ingat sesuatu yang dikabarkan Rosulullah saw dalam hadis al Bara bin Azib yang shohih, bahwa malaikat akan bertanya kepada hamba mukmin didalam kuburnya lalu dia menjawab dengan baik ketika itu : ” Ada penyeru dari langit, ’Hambaku benar, maka berilah ia (hamparan) dari surga, berilah ia pakaiandari surga dan bukakan untuknya sebuah pintu surga’. Rosulullah bersabda lagi, ”sehingga sampai kepadanya semerbak dan wanginya serta kuburnya dilapangkan untuknya sejauh mata memandang (HR.

Dalam firman Allah hal kiamat : "Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati (Az Zukhruf : 68).

Dalam firman Allah Hadis Qudsi dalam hal Surga : ”Aku telah persiapkan untuk hamba-hambaKu yang shohih sesuatu yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, dan tidak pernah terlintas dalam benak seorang manusia (HR Al Bukhari).


Demikan mudah-mudahan ada manfaatnya buat saya dan para pembaca yang insyaAllah dirahmati Allah aamiin aamiin aamiin.



Wallahu a’lam bish-shawab
Renungan HAti
Abu Albi Bambang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar