Rabu, 08 Juli 2015

Sebelas Type Suami



By        :  Abu Alby Bambang Wijonarso
Blog     :  http//:dakwahrenunganhati.blogspot.com
Email   :  bambang.wijonarso@yahoo.com

         Dalam Kitab Syarah Hadis Ummu Zar’a, dimana ada dari sebelas penjuru negri Arab, sebelas wanita curhat dan ber-ghibah kepada ummul mukminin, ummu Abdillah, Aisyah ra. Masing-masing wanita tersebut mengungkapkan prilaku suami terhadap istrinya. Semua penuturan para istri yg tidak dikenali oleh Aisyah ra tersebut bahasanya berbentuk syair-syair arab , disinilah nilai kepahaman/kecerdasan Aisyah ra dalam menterjemahkan (menurut ulama Aisyah ra hafal 18 ribu syair2 arab yang ini akan mempermudah da’wah beliau). Adapun ber-ghibah diantaranya : (Note : Ini termasuk ghibah yang diperbolehkan, karna ada kaidah boleh berghibah yang kita tidak mengenalnya untuk kepentingan umat).
1.      Wanita Pertama, mengungkapkan bahwa suamiku seperti daging onta kurus, yang berada diatas puncak gunung terjal, susah untuk dinaiki gunung tersebut , sudah diatas malas untuk membawa pulang daging tersebut, maksudnya adalah “SUAMI YANG PELIT terhadap istrinya. Setiap istrinya membutuhkan sesuatu yg wajib maka harus merayu suaminya itupun diberikannya hanya sedikit sekali.
Hadis : Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rosulullah saw bersabda,” Satu dinar yang kamu nafkahkan dijalan Allah , satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memperdeka kan budak, satu dinar yang kamu berikan kepada fakir miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya ialah satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu (HR Muslim).
2.      Wanita Kedua, berbelok dari rencana awal, saya tidak akan membongkar rahasia, karena saya takut ditinggalkan, kalaupun saya akan buka maka saya akan buka sampai urat-urat yg ada dileher (terbuka) maupun yang ada diperut (tersembunyi). Maksudnya adalah Suami yang sangat dzolim kepada istrinya ia sangat takut dicerai karna istrinya tidak siap.

Allah berfirman untuk para suami : ”Dan bergaullah kalian (para suami) dengan mereka (para istri) secara patut.” (An-Nisa`: 19).
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah ketika menafsirkan ayat di atas menyatakan: “Yakni perindah ucapan kalian terhadap mereka (para istri) dan perbagus perbuatan serta penampilan kalian sesuai kemampuan. Sebagaimana engkau menyukai bila ia (istri) berbuat demikian, maka engkau (semestinya) juga berbuat yang sama.

3.      Wanita ke-tiga, Suamiku tinggi dan kalau saya ngomong dicerai tapi kaya diam saya terkatung-katung. Maksudnya adalah suami yang angkuh, setiap permasalahan yang timbul istrinya tidak diberi kesempatan berbicara dan selalu dalam posisi yang salah.

Hadis : Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anha meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda : sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya. Dan aku orang yang paling baik bagi keluargaku" [HR. At Tirmidzi no: 3895 dan Ibnu Majah no: 1977 dari sahabat Ibnu ‘Abbas. Dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah no: 285].

4.      Wanita ke-empat, Suamiku seperti udara malam hari di-pegunungan “Tihima”, tidak panas dan tidak dingin, tidak menakutkan dan tidak membosankan. Maksudnya artinya suamiku semuanya biasa-biasa saja termasuk cintanya, dalam prilaku tidak pernah marah dan tidak pernah melarang, sulit berkomunikasi dan terkesan pendiam atau dingin.
Hadis : Ibnu Umar ra menerangkan bahwa Rosulullah saw bersabda : kalian adalah pemimpin dan kalian akan dimintai pertangung jawaban atas kepemimpinan kalian. Seorang penguasa adalah pemimpin, seorang suami adalah pemimpin seluruh keluarganya. Begitu pula seorang istri pemimpin atas rumah suami dan anaknya. Kalian adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinan kalian (HR Mutafaqun alaihi).
5.      Wanita Kelima, Suamiku kalau masuk rumah seperti macan, kalu keluar seperti singa dan tidak bertanya2 apa yang dia dapati. (macan menangkap mangsanya santai saja sampai mangsanya lari, kalau singa penuh keseriusan dalam memangsa).
Hadis : “Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk. Dan sungguh bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atasnya. Bila engkau ingin meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau ingin bersenang-senang dengannya, engkau bisa bersenang-senang namun padanya ada kebengkokan.” (HR. Al-Bukhari no. 3331 dan Muslim no. 3632)           
               Menurut Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, Hadits ini menunjukkan keharusan berlaku lembut kepada wanita, bersikap baik terhadap mereka, bersabar atas kebengkokan akhlak dan lemahnya akal mereka. (Al-Minhaj, 9/299).
6.      Wanita ke-Enam. Suamiku kalau makan banyak menunya dan sangat banyak serta habis semua, dan kalau minum habis semua, kalau tidur pake selimut sendiri dan jarang membelai. Maksudnya suami yang Egois.
Allah berfirman : “Dan para istri memiliki hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang   ma’ruf.” (Al-Baqarah: 228).
7.      Wanita ke-Tujuh, Suamiku tidak kuat, lemah syawat dan bodoh, setiap penyakit dan aib ada pada dirinya dia memukul badanku dan wajahku. Maksudnya inilah istri yang paling menderita dan terdzolimi.

8.      Wanita ke-delapan, Suamiku sentuhannya sentuhan kelinci dan aromanya sangat harum baunya seperti aroma bunga. Maksudnya prilaku akhlaknya sangat baik kepada istri dan orang lain.

9.      Wanita ke-sembilan. Suamiku si Malik tahukah kalian siapakah si Malik, si Malik lebih baik dari pada yang anda prasangkakan. Dia punya onta yang kandangnya banyak akan tetapi pengembalanya sedikit (artinya sering berkurban), saat ontanya dibawa orang2 sangat senang ( karna pasti memperoleh daging sembilihannya). Kepada istri sikapnya lebih baik daripada kepada orang lain dan dermawan.

10.  Wanita ke-sepuluh. Suamiku rumahnya tinggi (rumahnya besar) sarung pedangnya panjang (orangnya tinggi besar), rumahnya sebagian banyak debu (sering memasak dalam jumlah banyak), rumahnya seperti tempat pertemuan (menjamu para tamunya).

11.  Wanita ke- sebelas bernama Ummu Zarrah, suamiku adalah abu zarrah, siapakah Abu Zarrah,  suamiku menjadikan telinga dan tanganku berat (perhisan emas) sering membuat hatiku gembira, Abu Zarra orang kaya raya, aku tidur sepuasnya (banyak pembantunya), Abu Zarrah mempunyai keluarga besar ibu-bapak, mertua, kerabat, keponakan, teman, dan pembantu yang selalu diperlakukan sangat baik sekali baik dari prilaku maupun financialnya. Akan tetapi suatu saat Abu Zarrah menceraikan zarrah istrinya dikarenakan abu zarrah menikah lagi dengan wanita lain. Kemudian zarrah tidak sakit hati dan kemudian menikah juga dengan orang yang lebih kaya dan lebih dermawan dan lebih berprilaku baik dari pada suami yang dulu (Abu zarrah). Keduanya rukun dan berbahagia.
      Kemudian dari cerita Aisyah ra kepada rosulullah saw, maka rosul berkata kepada Aisyah bahwa Sesungguhnya kedudukan aku dihatimu adalah seperti Abu Zarrah akan tetapi aku tidak menceraikan mu.
Penuturan wanita tentang suaminya yang nomer satu sampai tujuh adalah type prilaku akhlak suami yang buruk, sedangkan yang wanita yg kedelapan sampai sebelas adalah type prilaku akhlak suami yang baik, serta yang terbaik adalah yang ke sebelas.
Marilah kita iringi doa dalam kehidupan berumah tangga, agar dianugrahkan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrohma : “Wahai Robb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” ( QS. Al-Furqon [25]: 74 ).
Wallahu a’lam bish-shawab.                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar