By : Abu Albi
Bambang Wijonarso
Blog :
dakwahrenunganhati.blogspot.com
Email :
bambang@kiaceramics.com
Bulan Muharam adalah bulan yang mulia, yang juga disebut awal bulan
ditahun Hijriyah (alhamdulillah kita hari ini memasuki tgl. 7 Muharam 1431
Hijriah) yang mana ada beberapa keutamaan yaitu dianjurkannya puasa sunah.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah
saw bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan
Allah, yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu
adalah shalat malam”. (HR. Muslim).
Dapat juga diistilahkan dengan puasa sunah Hari Asyura berdasarkan
hadist Ibnu Abbas ra berkata : “ Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau
melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura’, maka beliau bertanya :
"Hari apa ini?”. Mereka menjawab :“Ini adalah hari istimewa, karena pada
hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, oleh karena itu Nabi
Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda : "Aku lebih berhak
terhadap Musa daripada kalian“ . Maka beliau berpuasa dan memerintahkan
sahabatnya untuk berpuasa.”(HR Bukhari dan Muslim). Begitu pula dalil yang
menerangkan hari raya orang Yahudi adalah dari Abu Musa ra., ia berkata: Hari Asyura' adalah
hari yang dimuliakan orang-orang Yahudi dan dijadikannya sebagai hari raya.
Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Berpuasalah kalian pada hari Asyura'
tersebut. (Shahih Muslim No.1912). Begitulah sejarah dimana pada tanggal 10
Muharam orang-orang Yahudi berpuasa
sebagai hari yang disucikan, maka umat islam akan lebih berhak lagi
mengingat penyelamatan kaum bani israil dari kejaran Fir’aun adalah Allah yang
menyelamatkan.
Apa keutamaan puasa pada hari Asyura’ ini ? Keutamaannya adalah barang
siapa yang puasa dengan ikhlas pada hari Asyura’ tersebut, niscaya Allah swt
akan menghapus dosa-dosanya yang telah dikerjakan selama satu tahun sebelumnya,
sebagaimana yang tersebut di dalam hadist Abu Qatadah ra, bahwasanya seorang
laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang puasa ‘Asyura’, maka
Rasulullah saw menjawab : “ Saya berharap dari Allah swt agar menghapus
dosa-dosa selama satu tahun sebelumnya. “ ( HR Muslim ). Dosa-dosa yang dihapus
disini adalah dosa-dosa kecil saja. Adapun dosa-dosa besar, maka seorang Muslim
harus bertaubat dengan taubat nasuha, jika ingin diampuni oleh Allah swt.
Adapun hikmah puasa Asyura’ adalah
sebagai bentuk kesyukuran atas selamatnya nabi Musa as dan pengikutnya serta
tenggelamnya Fir’aun dan bala tentaranya, sebagaimana yang tersebut dalam
hadist Ibnu Abbas di atas.
Bagaimana cara berpuasa pada hari
Asyura ? Menurut keterangan para ulama dan berdasarkan beberapa hadist, maka
puasa Asyura bisa dilakukan dengan empat pilihan : berpuasa tanggal 9 dan 10
Muharram, atau berpuasa pada tanggal 10 dan 11 Muharram atau berpuasa pada
tanggal 9,10, dan 11 Muharram, atau berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja,
tetapi yang terakhir ini, sebagian ulama memakruhkannya, karena menyerupai
puasanya orang-orang Yahudi.
Marilah kita memilih diantara tanggal
tersebut yang insyaAllah jatuh pada hari Kamis, Jum’at dan Sabtu tanggal 22, 23 dan 24 October 2015..
Cara berpuasa di atas berdasarkan
hadist Ibnu Abbas ra, bahwasanya ia berkata : Ketika Rasulullah saw. berpuasa
pada hari ‘Asyura’ dan memerintahkan kaum Muslimin berpuasa, para shahabat
berkata : "Wahai Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan
Nasrani". Maka Rasulullah pun bersabda :"Jika tahun depan kita
bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan.“ (H.R.
Bukhari dan Muslim).
Begitu juga hadist Ibnu Abbas ra,
bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Puasalah pada hari Asyura’, dan
berbuatlah sesuatu yang berbeda dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah
sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“ ( HR Ahmad dan Ibnu Khuzaimah )
Dalam riwayat Ibnu Abbas lainnya disebutkan : “Berpuasalah sehari sebelumnya
dan sehari sesudahnya.“
Memang ada pemahaman dimasyarakat
berpuasa dari tanggal 1 sampai dengan 10 Muharam akan tetapi saya belum
menemukan dalil hadist nya.
Demikian mudahan diawal tahuun baru
Islam akan mengawali dengan pertanda kebaikan yang banyak untuk dibulan-bulan
yang akan datang.
Wallahu
a’lam bish-shawab
Renungan
HAti
Abu
Alby Bambang Wijonarso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar