By : Abu Alby Bambang Wijonarso
Blog : dakwahrenunganhati.blogspot.com
email : bambang@kiaceramics.com
Definisi Cinta menurut banyak pakar, menunjuk pada suatu
kehendak dan kecenderungan jiwa yang kuat kepada sesuatu. Kecenderungan ini
timbul karena faktor-faktor kesenangan, kemanfaatan dan keutamaan.
Dari Abu Hurairah ra Rosulullah
saw bersabda bahwa Allah berfirman : Barangsiapa yang memusihi kekasihKu maka
aku menyatakan perang kepadanya. Sesuatu yang paling Kusukai dari yang
dikerjakan hambaKu untuk mendekatkan diri kepadaKu, adalah jika ia mengerjakan
sesuatu yang telah Kuwajibkan kepadanya. Seseorang itu senantiasa mendekatkan
diri kepadaKu dengan mengerjakan amalan-amalan sunah, sehingga Aku
mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku merupakan pendengaran yang dipergunakan
untuk mendengar, Aku merupakan penglihatan untuk melihat, Aku merupakan tangan
untuk menyerang dan Aku merupakan kaki untuk berjalan baginya. Seandainya ia
memohon kepadaKu, pasti Aku akan mengabulkannya, seandainya ia berlindung
kepadaKu pasti Aku melindunginya. (HR Bukhari).
Orang yang “mati” sebenarnya
adalah orang yang kecintaannya kepada Allah sudah tidak ada.
Penyembuh yg sebenarnya dari
penyakit hati (Ria, Ujub, sombong, ghibah, namimah, iri, dengki dsb) adalah
kecintaan kepada Allah.
Modal semangat untuk melakukan
amal soleh yaitu kecintaan kepada Allah.
Mencintai Allah mengandung
konsekuwnsi ketaatan kepada Allah, selalu menghambakan dirinya kepada Allah,
merendahkan diri dan ketundukan kepada Allah.
Allah berfirman Katakanlah:
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (Qs.Al-Imraan 31).
Ayat ini jelas
merupakan TEST untuk orang yng mengaku bahwa tuhan itu adalah Allah azza wajalla
dengan sebuah pembuktian.
Tuntutan Cinta kepada Allah perlu
sebuah “BUKTI”, orang-orang Yahudi dan Nasrani pun percaya adanya Tuhan akan
tetapi salah dalam hal bukti. Bukti didunia adanya buah-buah amalan soleh
berupa ketaatan kepada Allah dengan mengikuti syareat agama. Adapun bukti
diakherat buah-buah yang terlahir berupa masuk kedalam surganya Allah swt dan
dibebeskannya dari azab Allah swt.
Pengakuan cinta kepada Allah yang
“tanpa bukti” maka output yang akan dihasilkan akan ber mudah-mudahan/ enjoy
dalam kemaksiatan dan akhirnya tidak takut kepada Allah.
Hadis riwayat Anas ra., ia
berkata: Nabi saw. bersabda: Ada tiga hal yang barang siapa mengamalkannya,
maka ia dapat menemukan manisnya iman, yaitu orang yang lebih mencintai Allah
dan Rasul-Nya daripada yang lain, mencintai orang lain hanya karena Allah,
tidak suka kembali ke dalam kekufuran (setelah Allah menyelamatkannya)
sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka. (Shahih Muslim No.60).
Gangguan untuk mencintai Allah
adalah Syaitan dan sekutunya yang Allah firmankan dalam Al Qur'an
Iblis menjawab:
"Beri tangguhlah saya[529] sampai waktu mereka
dibangkitkan."
Allah berfirman:
"Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."
Iblis menjawab:
"Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan
mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
Konteks kekinian dapat terbukti
keberhasilan Iblis dan sekutunya dengan adanya sarana dan prasarana teknologi
seperti TV, Internet, Hp, dan sejenisnya, sarana dan prasarana itu mempermudah
syaitan untuk menjauhkan manusia dari Allah sehingga melakukan banyak keburukan
yang membuat kecintaan Allah menjadi sulit diraih bahkan boleh jadi melahirkan kemurkaan
Allah. Jadi secara otomati kesibukan melakukan banyak keburukan maka kecintaan
dirinya kepada Allah akan hilang.
Beberapa kiat untuk menciptakan
kecintaan kepad Allah swt adalah sbb :
1.Memberi perhatian yang serius terhadap Al Qur’an. (membaca, mengkaji,
menghafalkan, menda’wahkan dan mengamalkannya).Hadis : Siapa yang disibukkan
oleh Al Qur’an sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku akan Aku berikan
kepadanya sesuatu yang paling baik yang Aku berikan kepada orang-orang yang
meminta,….(HR Muslim).
2. Takut kepada Allah.
”Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya,
hanyalah ulama [yang berilmu atau Yang dimaksud dengan
ulama dalam ayat ini ialah orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan
Allah]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Qs. Faathir [35].
3. Banyak
berdo’a.
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran (Qs Al Baqarah 186).
4. Banyak
mengamalkan amalan-amalan sunah (nawafil). Seperti puasa,sholat sunah dsb.
5. Bersungguh-sungguh menundukkan hawa nafsu,
menjauhkan diri dari perbuatan dosa.
Semua perbuatan dosa manusia akan menutupi hati manusia dan lemahkan kecintaan
kepada Allah sehingga dapat terjerumus dalam kehinaan dan kemurkaan Allah.
6. Selalu mendahulukan apa2 yang dicintai oleh Allah diatas hal-hal
yang diinginkan nafsu kita dan mengikhlaskan diatas nafsu kita diperlukan
kejujuran.
7. Merenungkan nikmat Allah yang
dianugrahkan pada manusia. Allah telah memberikan apa2
yang kita minta, jika kita hitung maka tidak
akan terhitung banyak nikmatNya.
8. Bergaul dengan orang-orang
soleh, mereka yang bersungguh2 dalam melakukan amalan yang
dicintai Allah. Untuk mengambil manfaat
dari nasehat mereka, meneladani akhlak mereka.
9, Berusaha bersungguh-sungguh
untuk melaksanakan solat tahajud.
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai
suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat
yang terpuji. (Qs. Al Israa [17] :
ayat 79).
Hadits
Abu Hurairah r.a. mengatakan
bahwa Rasulullah bersabda, 'Tuhan kita Yang Mahasuci dan Mahatinggi turun ke
langit dunia[10] setiap malam ketika tinggal sepertiga malam yang akhir dengan
berfirman, 'Siapakah yang mau berdoa kepada-Ku lalu Aku kabulkan? Siapakah yang
mau meminta kepada-Ku lalu Aku kabulkan? Siapa yang mau meminta ampun kepada-Ku
lalu Aku ampuni?'"(HR Bukhari).
10. Banyak
berdzikir.
orang-orang yang
beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Qs. Ar Ra’d (13) :
28).
Demikianlah semoga kita
selalu bisa disibukkan oleh Allah untuk selalu melaksanakanaktifitas amal untuk
mendekatkan diri kepada Allah sehingga cinta kita kepada Allah dapat diraih.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Abu Alby Bambang Wijonarso (Narso)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar