Rabu, 13 Maret 2019

Sunatullah



Renungan HAti
 
Ta'lim ba'da Subuh, Tafsir Ibnu Katsir (Qs.35 : 42 &  43).
Prof.DR.KH. Didin Hafidhuddin MSc.
10 Maret 2019

1. Pemberi peringatan
 
وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لَئِنْ جَاءَهُمْ نَذِيرٌ لَيَكُونُنَّ أَهْدَىٰ مِنْ إِحْدَى الْأُمَمِ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُمْ نَذِيرٌ مَا زَادَهُمْ إِلَّا نُفُورًا                                                            
        Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah; sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran) [Qs.35 : 42].

Adapun firman Allah subhanahu wa ta’ala, Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan. (Q.S. Faathir [35]: 42) Yaitu Nabi Muhammad dengan membawa Kitab yang mulia (Al Qur’an) yang diturunkan kepadanya., maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran) (Q.S. Faathir [35]: 42) Maksudnya, tidak menambahkan kepada mereka selain kekafiran di samping kekafiran yang telah ada pada diri mereka.

       Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan perihal kaum Quraisy dan orang-orang Arab, bahwa mereka bersumpah dengan menyebut nama Allah dengan sumpah yang sekuat-kuatnya sebelum Rasul diutus kepada mereka. Dan ini mencerminkan jika peringatan (berupa nasehat agama) biasanya dimasyarakat sangat sulit diterima, bereka berfikir dahulu untung ruginya sehingga akhirnya ada orang yang menerima peringatan itu dan ada yang menolaknya, ada yang semakin taat dan bahkan ada yang semakin jauh dari Allah. Hal ini semua merupakan “Sunatullah”.

2. Sunatullah.

      Sunatullah adalah aturan Allah yg bersifat pasti dan tetap hanya bentuknya berbeda. Sunnatullah (Arab:سنة الله) berarti tradisi Allah dalam melaksanakan ketetapanNya sebagai Rabb yang terlaksana di alam semesta atau dalam bahasa akademis disebut hukum alam. Sunnah atau ketetapan Allah antara lain: Selalu ada dua kondisi saling ekstrem (surga-neraka, benar-salah, baik-buruk, taat-tidak taat). Sudah menjadi Sunatullah dalam kehidupan ini selalu berbanding terbalik...ada yg beriman ada yg kufur, ada yg menerima ada yg menolak, ada yg melakukan amal baik dan mencegah kemungkaran sebaliknya ada yg melaksanakan kemungkaran dan selalu mencegah amal baik.

Manusia memilih sunatullah yg buruk diceritakan Firman Allah Qs 35 ( 103 sd 106)
 
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالا Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" [Qs.18 : 103].

الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya [Qs.18 : 104].
 
أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat [Qs.18 : 105].

ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًاDemikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok [Qs.18 : 106].

Mengapa mereka berbuat demikian?? hal ini dikarenakan Sombong dan Makar.

Dalil-dalil Sombong dan berbuat Makar sangat dimurkai Allah dan RosulNya.
·        

  •  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

           لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

   Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91).

An Nawawi rahimahullah berkata, “Hadist ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka, serta menolak kebenaran” (Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi, II/163, cet. Daar Ibnu Haitsam).

·         Islam Melarang dan Mencela Sikap Sombong, Allah Ta’ala berfirman,

 وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اللأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَجُوْرٍ
            Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18).
  
·     إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ Allah Ta’ala berfirman, Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri (QS. An Nahl: 23).
   
 
         Haritsah bin Wahb Al Khuzai’i berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ قَالُوا بَلَى قَالَ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur(sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).

Karena Makar, adalah perencanaan dan aktifitas jahat.
·     Makar adalah suatu perbuatan atau usaha untuk menentang atau membunuh seseorang yang tidak disenangi atau dianggap musuh/saingan. Baik dalam hal agama maupun keduniawian dengan cara tipu daya, tipu muslihat, atau perbuatan lainnya yang bertentangan dengan agamaIslam.

Apa jawaban Allah ?
Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri.

اسْتِكْبَارًا فِي الْأَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ ۚ 

Dalilnya,  karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. [Qs.35 : 43].


           Semoga kita selalu dibimbing Allah dalam menjalankan seluruh rangkaian kehidupan sehingga kita bisa meraih sunatullah nya Allah yang mudah melakukan kebaikan, ketaatan, kebenaran dan kedekatan yang semakin dekat setiap apa yang Allah dan RosulNya perintahkan dan mencegahnya.


Wallahu a'lam bish shawwab.
Abu alby Bambang Wijonarso.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar