Email : bambang_wijonarso@yahoo.com
Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar- benarnya takwa kepadaNya (Qs.Ali Imran. 102). Ada dua dasar utama ciri-ciri orang bertakwa pertama: Beriman kepada segala yang qhaib (Qs.2:3) dan yang memiliki zat yang maha ghaib. Dimana yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindra. Percaya yang ghaib yaitu meng-i’tikadkan adanya sesuatu “yang maujud” yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindra, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti, : Adanya Allah SWT, Malaikat-malaikat, Kematian, siksa dan nikmat kubur, Hari akherat, Surga & Neraka. Sasaran utama kepercayaan kepada yang Ghaib akan melahirkan sifat-sifat dalam seluruh aktifitas kehidupannya antara lain kejujuran, maksimal dalam bekerja, amanah dan tanggung jawab baik urusan dunia maupun akherat yang selalu dilandasi dengan seluruh ketentuan dari Allah dan Rosulnya. Adapun tanda-tanda orang yang percaya kepada yang ghaib adalah senang berinteraksi dengan Al-Qur’an dan As-Sunah. Sabda Rosulullah saw: ”Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu agama hanya dengan belajar.” (HR. Bukhari).
Seseorang yang percaya dengan yang ghaib melahirkan seluruh aktifitas kehidupannya merasa selalu diwasi oleh Allah dan merasa akan dipertanggung jawabkan kelak diyaumil akhir, sehingga slama berbuat selalu berhitung-hitung untuk mendapatkan nilai atau keridhoan Allah SWT.
Kedua, adalah “la yartabuu” tidak ada keraguan dalam melaksanakan seluruh perintah dan larangan Allah serta Rosul-Nya. Dengan firmannya Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rosul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar (Qs. Al-Hujarat 15).
Banyak umat islam yang ragu-ragu dalam kematian, adanya pahala dan siksa adanya surga dan neraka, adanya hari kiamat dan berbangkit..hal ini ditandai dengan bentuk-bentuk kamaksiatan, kemusrikan dan kelalaian kepada Allah dan Rosulnya, misalnya masih banyak yang koruptor, penipuan, pemalsuan, merasa dirinya benar yang lain salah, kehidupan yang dapat melalaikan kita kepada Allah walaupun mereka itu orang islam, haji dan boleh jadi terpandang/mempunyai banyak pengaruh dsb.
Marilah kita tekankan keyakinan kepada hal-hal yang ghaib insyaAllah segala keragu-raguan dalam menjalankan seluruh perintah dan larangan Allah serta Rosul-Nya dapat diminimalkan bahkan dapat lenyap dari diri kita. Dan InsyaAllah kita termasuk kelompok orang yang bertakwa aamiin.
Renungan HAti
H.Bambang Wijonarso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar