by : H. Bambambang Wijonarso
email : bambang_wijonarso@yahoo.com
Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya buah-buahan berpasang-pasangan (Jantan-betina, Pahit-manis, Putih-hitam, besar-kecil). Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkannya (Qs. 13 : 3).
Ada dua jalan untuk mengenal Allah SWT yaitu pertama Mengenal Allah lewat akal. Akal adalah salah satu sarana untuk mengenal Allah, dimana fungsi akal adalah untuk berfikir dan merenung. Seseorang yang memperhatikan ayat-ayat Al Qur’an akan menemukan banyak sekali ayat-ayat yang menggugah akal untuk berfikir dan merenung (Tafak’aruun) sehingga sampai pada hakekat kebenaran yang tidak diragukan lagi. Bahkan Allah sangat mencela kepada hambanya yang tidak mempergunakan akalnya dan akan memasukkannya kedalam neraka jahanam dengan firmannya : Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati , tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah, dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Qs.Al-A’raaf : 179).
Ayat-ayat Allah yang dapat kita saksikan ada dua macam yaitu ayat Allah yang ada dialam ini (Disebut Ayat Kauniyyah) seperti terjadinya alam, diantara sesuatu yang wajib diterima akal bahwa setiap sesuatu yang ada pasti ada yang mengadakannya, begitu pula alam semesta ini tentu ada yang menjadikannya. Kalau seandainya matahari hanya memberikan panasnya kepada bumi setengah dari panasnya sekarang, pastilah kita membeku karena kedinginan, dan seandainya panasnya bertambah setengah dari panasnya sekarang pastilah kita telah menjadi abu. Juga lewat ayat-ayat Qur’aniyyah berupa kurikulum kehidupan yang dapat menjawab semua persoalan hidup adalah merupakan mu’jijat yang riil yang menunjukkan adanya Allah. Mujijat itu berupa keindahan penyampaian, ketinggian bahasanya dan kerapihan susunan ayat-ayat yang sampai kini tak seorang manusia pun yang mampu dan sanggup menandinginya atau membuat walaupun satu ayat (lihat Qs 2 : 23).
Kedua, adalah mengenal Allah lewat memahami Asmaul Husna, Beberapa contoh Asmaul Husna ialah Allah sebagai Rabb diantara ciri-ciri khusus dari kerububiyahan Nya adalah Dia sebagai Pencipta segala sesuatu (al Khooliq), Dia yang memberi rezeki (ar Rozzaaq), yang merajai (al Maalik), Dia yang memberi manfaat (an Naafi’), Dia yang mengidupkan dan mematikan (al Muhyiy & al Mumiit), serta Allah sebagai Penguasa Raya adalah Dia sebagai Pelindung (al Waliy), Dia sebagai penentu Hukum (al Hakam), Dia Maha memerintah (al Waaliy) dan Allah sebagai Ilah/Zat yang wajib disembah, Sesungguhnya aku ini Allah tidak ada tuhan yang hak selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikan sholat untuk mengingatku (Qs 20 : 14).
Marilah Kita bersibuk-sibuk diri dengan terus berinteraksi dengan Allah lewat kedua jalan tersebut diatas untuk jalan mengenal Allah (Tak kenal....maka Tak Sayang)
Wallahu a’lam bish-shawab.
Renungan HAti
Bambang Wijonarso
email : bambang_wijonarso@yahoo.com

Ada dua jalan untuk mengenal Allah SWT yaitu pertama Mengenal Allah lewat akal. Akal adalah salah satu sarana untuk mengenal Allah, dimana fungsi akal adalah untuk berfikir dan merenung. Seseorang yang memperhatikan ayat-ayat Al Qur’an akan menemukan banyak sekali ayat-ayat yang menggugah akal untuk berfikir dan merenung (Tafak’aruun) sehingga sampai pada hakekat kebenaran yang tidak diragukan lagi. Bahkan Allah sangat mencela kepada hambanya yang tidak mempergunakan akalnya dan akan memasukkannya kedalam neraka jahanam dengan firmannya : Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati , tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah, dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Qs.Al-A’raaf : 179).
Ayat-ayat Allah yang dapat kita saksikan ada dua macam yaitu ayat Allah yang ada dialam ini (Disebut Ayat Kauniyyah) seperti terjadinya alam, diantara sesuatu yang wajib diterima akal bahwa setiap sesuatu yang ada pasti ada yang mengadakannya, begitu pula alam semesta ini tentu ada yang menjadikannya. Kalau seandainya matahari hanya memberikan panasnya kepada bumi setengah dari panasnya sekarang, pastilah kita membeku karena kedinginan, dan seandainya panasnya bertambah setengah dari panasnya sekarang pastilah kita telah menjadi abu. Juga lewat ayat-ayat Qur’aniyyah berupa kurikulum kehidupan yang dapat menjawab semua persoalan hidup adalah merupakan mu’jijat yang riil yang menunjukkan adanya Allah. Mujijat itu berupa keindahan penyampaian, ketinggian bahasanya dan kerapihan susunan ayat-ayat yang sampai kini tak seorang manusia pun yang mampu dan sanggup menandinginya atau membuat walaupun satu ayat (lihat Qs 2 : 23).
Kedua, adalah mengenal Allah lewat memahami Asmaul Husna, Beberapa contoh Asmaul Husna ialah Allah sebagai Rabb diantara ciri-ciri khusus dari kerububiyahan Nya adalah Dia sebagai Pencipta segala sesuatu (al Khooliq), Dia yang memberi rezeki (ar Rozzaaq), yang merajai (al Maalik), Dia yang memberi manfaat (an Naafi’), Dia yang mengidupkan dan mematikan (al Muhyiy & al Mumiit), serta Allah sebagai Penguasa Raya adalah Dia sebagai Pelindung (al Waliy), Dia sebagai penentu Hukum (al Hakam), Dia Maha memerintah (al Waaliy) dan Allah sebagai Ilah/Zat yang wajib disembah, Sesungguhnya aku ini Allah tidak ada tuhan yang hak selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikan sholat untuk mengingatku (Qs 20 : 14).
Marilah Kita bersibuk-sibuk diri dengan terus berinteraksi dengan Allah lewat kedua jalan tersebut diatas untuk jalan mengenal Allah (Tak kenal....maka Tak Sayang)
Wallahu a’lam bish-shawab.
Renungan HAti
Bambang Wijonarso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar