By : Bambang Wijonarso
email : bambang.wijonarso@yahoo.com
Seluruh agama dimuka bumi sepakat bahwa tuhan-tuhannya selalu mengajarkan kebaikan dan memusuhi/memerangi keburukan dan selalu memberi petunjuk bagaimana caranya masuk Surga (kenikmatan) atau memberi kabar kenistaan/kebinasaan (masuk Neraka).
Bukti adanya banyak tuhan dibumi ini dapat dilihat secara nyata dengan perbedaan perintah & larangan untuk menyembah, tunduk dan patuh yaitu ada yang perintah keMasjid (umat Islam), umat yahudi, Gereja (umat Kristiani), Kuil (umat Hindu), Bihara (Umat Budha) dan Klenteng (umat konghuchu). Semua itu didefinisikan dalam sebuah kitab suci yang masing-masing agama mengclaim yang paling benar ( Al Qur’an, Injil, Weda, ).
Sebagai contoh kecil dari sekian juta aturan hukum tuhan-tuhan adalah kalau hewan yang namanya Babi bagi umat Islam (tuhan Islam Allah swt) dilarang jika melanggar merupakan dosa besar, mengapa untuk umat agama lain (Nasrani, Yahudi, Budha, Hindu, Konghuchu) tidak dilarang. Sangatlah ironis sebuah aturan hidup oleh tuhan berbeda-beda, berarti melihat ini maka pasti ada yang paling benar diantara tuhan-tuhan dimuka bumi ini…Manusia sangatlah dibebaskan untuk memilih dan harus menentukan pilihan. Semua agama mengajarkan kebaikan tapi kalau sudah ada yg berbeda tentang aturan hidup dari tuhannya maka pilihannya pasti ada satu yang benar (Absolut) tentunya harus memilih diantara satu bukan dua-duanya atau kelima-limanya (Pluralisme). Ingat hidup hanya sekali, dan salah menentukan pilihan maka resikonya sangat fatal memperoleh kenikmatan atau kenistaan selama-lamanya.
Bagaimana Islam mengajarkan tentang pilihan yang sangat absolute dan pasti ini yang dibingkai dengan sebutan “Aqidah/keyakinan”. Dan Allah berfirman, "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni'mat-Ku dan telah Kuridhoi Islam itu jadi agama bagimu." (Q.S. Al Maidah: 3). Disini jelas agama yang diterima hanya Islam berarti agama lain tidak diterima dan konsukwensinya maka tuhan hanya satu yaitu Allah SWT (Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia/Qs. Al Ikhlash[112] : 1-4). Sehingga barang siapa yang percaya bahwa tuhan itu lebih dari satu dan sama mengajarkan kebaikan dia termasuk golongon syirik dan kafir. Allah berfirman “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar (Qs An Nisa [4] : 48). Dan ketika Rasulullah saw ditanya "Dosa apa yang paling besar? Beliau bersabda: Kamu menjadikan tandingan bagi Allah, sedang Dialah yang menciptakanmu. (HR.Bukhari-Muslim).
Sebagai bukti bahwa doa bagi orang kafir dan orang islam yang mendoakan orang kafir tidak akan diterima Allah yaitu :Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. (Qs At Taubah [9] : : 80).
Renungan HAti.
Bambang WIjonarso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar