Rabu, 01 Agustus 2012


MERAIH KEUTAMAAN PUASA DAN BULAN RAMADHAN.

Renungan HAti
Abu Alby Bambang Wijonarso
Blog : dakwahrenunganhati.blogspot.com
     
      Tiba saatnya kaum muslimin menyambut tamu agung bulan Ramadhan, tamu yang dinan-nanti dan dirindukan kedatangannya. Tamu yang membawa berkah yang berlimpah ruah. Tamu agung tersebut sudah semestinya kita bergembira dengan kedatangannya dan mempersiapkan untuk menyambutnya. Proses penyambutan tidak lain adalah dengan “MERAIH KEUTAMAAN PUASA DAN BULAN RAMADHAN”.  
  Insyaallah Kita bisa meraih keutamaan puasa wajib dibulan ramadhan dengan melakukan amalan2 yang maksimal. Tentunya untuk mengetahui amalan2 maksimal diperlukan sebuah “ilmu.

1. Makna Shaum (Puasa).
·       Secara bahasa Shaum adalah Al-Imsak yaitu menahan diri segala sesuatu seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yg tidak bermanfaat dsb. (lihat Qs 19:26)
·       Secara istilah agama islam yaitu yaitu menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat. (lihat Qs.2:187 dan Qs 19:26).
                        
            makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu  
           fajar.(Qs.2 : 187).
         
Hadis Dari Ibnu Umar ia berkata “ Saya telah mendengar Nabi besar saw bersabda “apabila malam datang, siang lenyap dan matahari telah terbenam maka  sesungguhnya telah dating waktu berbuka bagi orang yang berpuasa” (HR Bukhari dan Muslim) .

2. Hukum Puasa Ramadhan.

·       Hukumnya Wajib fardhu ain bagi Mukallaf.
·       Dalilnya :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Qs.2:183).

Hadis : Abu Aburrahman Abdullah bin Umar bin Khathab ra. Berkata Aku pernah mendengar Rosulullah saw bersabda, Islam dibangun diatas lima fondasi :(1) Persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad Rosul Allah, (2) melaksanakan shalat, (3) mengeluarkan zakat, (4) haji ke Baitullah, dan (5) puasa Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim).

3.  Keutamaan/Hikmah Puasa :

·       Puasa akan sebagai perisai, yaitu hadis Dari Jabir bin Abdillah, rosulullah saw bersabda : “ Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka. (HR Ahmad 3/396).

·       Puasa akan mendapatkan syafa’at, yaitu hadis Dari Abdullah bin Amr. Rosulullah saw bersabda : Puasa dan Al Qur’an itu akan memberi syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,”Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan hawa nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya”. Dan Al Qur’an pula berkata,”Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk member syafa’at kepadanya.” Belia bersabda.”Maka syafa’at keduanya diperkenankan. (HR Ahmad 2/174).

·       Puasa akan mendapatkan pengampunan dosa, yaitu hadis Dari Abu Hurairah, Rosulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang berpuasa dibulan ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya dimasa lalu pasti diampuni (HR. Bukhari no :38 dan Muslim no: 760).

·       Puasa akan mendapatkan pengampunan dosa, sholat-shalat Lima waktu (berikutnya), shalat jum’at ke jum’at (berikutnya), ramadhan ke ramadhan (berikutnya) merupakan penghapus dosa diantara amal2 tersebut, apabila dosa2 besar dijauhi (HR Muslim no 233/16).

4. Keutamaan Bulan Ramadhan.

·       Bulan diturunkannya Al Qur’an.
         
                                        
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, (Qs 2: 185).

·       Setan dibelenggum Pintu2 Neraka ditutup dan pintu2 Surga dibuka.

Dari Abu Hurairah ra, rosulullah saw bersabda,” Apabila Ramadhan tiba, pintu Surga dibuka dan pintu neraka ditutup, dan setanpun dibelenggu (HR Bukhari no 3277 dan Muslim no : 1079).




·       Terdapat malam kemuliaan dan keberkahan.

       
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (Qs. Al Qadr : 1-3).

·       Salah satu waktu dikabulnya Do’a.
Dari Jabir bin ‘Abdillah. Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid (10/149) dan dalam kitab Jaami’ul Ahadits,9/224. Rosulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan. (HR Al Bazaar).           
Tiga orang yang do’anya tidak tertolak : orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang didzalimi. (HR At Tirmidzi no 3598).
An Nawawi ra dalam AL Majmu 6/375 menjelaskan  “hadis ini menunjukkan disunahkannya bahwa disunahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdo’a dari awal ia berpuasa hingga akhirnya karena ia dinamakan orang yang berpuasa ketika itu.           
5. Syarat wajib puasa :
·       (1) Islam, (2) Berakal, (3) Sudah baligh, (4) Mengetahui akan wajibnya puasa.

6. Rukun dan Wajib puasa ramadhan.
·       (1). Niat yaitu tekad hati untuk berpuasa demi menjalankan perintah Allah bersarkan sabda rosulullah saw.” Sesungguhnya amal2 itu tergantung pada niatnya (HR Bukhari).
·       Niat puasa ramadhan harus dimalam hari sebelum fajar karna tanpa niat maka puasa wajib ramadhan tidak sah (batal) rosulullah saw bersabda,”Barangsiapa tidak berniat puasa dmalam hari maka tidak ada puasa baginya (HR Tirmidzi no : 729, Abu Dawud no: 2454 dan An Nasai’I (IV/196)).
·       (2) Menahan diri Al-Imsak yaitu menahan diri segala sesuatu seperti menahan makan, minum, bersetubuh, menahan berbicara yg tidak bermanfaat dan semua yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

7. Ganjaran orang yang berpuasa di bulan ramadhan.
·       Dari Abu Hurairah, Rosulullah saw bersabda, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipat gandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “kecuali amalan puasa. Amalan puasa terebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan kerena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapat dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari minyak misk (HR. Muslim no 1151).
·       Dalam riwayat Bukhari .” Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),” Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku.
·       Mengapa demikian kedua hadis tersebut, karna menurut Ibnu Rajab bin Hambali karena puasa bagian dari kesabaran. Mengenai ganjaran orang yang bersabar Allah Ta’ala berfirman Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas (Qs Az Zumar : 10).
·       Sabar ada 3 macam yaitu :
Sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah.
Allah juga berfirman “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (Thaahaa:132)

Sabar dalam meninggalkan yang haram.
Diantara contoh dari jenis sabar yang kedua ini adalah sabarnya Nabi Yusuf ‘alaihis salaam dari ajakan istrinya Al-’Aziiz (raja Mesir) ketika dia mengajak (zina) kepadanya di tempat milik dia, yang padanya ada kemuliaan dan kekuatan serta kekuasaan atas Nabi Yusuf, dan bersamaan dengan itu Nabi Yusuf bersabar dan berkata:

“Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.” (Yuusuf:33)

Sabar  dalam menghadapi takdir yg terasa menyakitkan.
Allah berfirman : “Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu.” (Al-Insaan:24).
ucapan Rasulullah kepada utusan salah seorang putri beliau:
“Perintahkanlah kepadanya, hendaklah bersabar dan mengharap pahala kepada Allah (dalam menghadapi musibah tersebut).” (HR. Al-Bukhariy no.1284 dan Muslim no.923).


Wallahu a’lam bish-shawab
Renungan HAti.
Abu Alby Bambang Wijonarso.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar