By : Bambang Wijonarso
dakwahrenunganhati.blogspot.com
Hidup di abad modern dewasa ini tidak mudah. Mengapa? Karena penduduk
semakin bertambah sementara alat pemenuhan kebutuhannya semakin terbatas. Ambil
saja satu contoh: semakin banyak lahan di pedesaan yang tadinya berfungsi
sebagai lahan pertanian untuk menghasilkan beras dan bahan makanan lainnya,
kini sudah dijadikan lahan untuk perumahan atau untuk yang lain.Corak hidup
keras ini, terutama tampak menonjol di perkotaan. Saudara-saudara kita yang
belum memiliki pekerjaan, termasuk tamatan perguruan tinggi, semakin banyak
berdatangan ke kota untuk mencari pekerjaan. Akibatnya mudah terjadi berbagai
benturan kepentingan sehingga menjadi salah satu penyebab utama naiknya kriminalitas
di kota. Untuk dapat bertahan dengan selamat dalam menghadapi hidup keras ini,
perlu diperhatikan beberapa hal. Antara lain menjaga kepribadian atau akhlak,
sebab manusia yang tengah menghadapi kesulitan hidup mudah sekali tergoda untuk
melakukan hal-hal yang tidak terpuji asalkan dapat bertahan hidup. Bahkan
sering kita mendengar ungkapan: Jangankan barang halal, barang haram pun sudah
sulit diperoleh.Oleh karena itu untuk dapat kita selamat, terhindar dari
godaan-godaan yang dapat membuat kita terperosok kedalam perbuatan-perbuatan
tidak terpuji, maka hendaklah kita berhati-hati.
Selayaknyalah kita selalu waspada terhadap semua godaan hidup. Kita juga
senantiasa berusaha/bekerja keras untuk memperbaiki nasib kita sesuai firman
Allah ''Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri
yang mengubahnya.'' (al-Ra'ad: 11).Namun demikian, senantiasa perlu
diperhatikan ketika sewaktu-waktu ada pihak yang mengajak kita untuk mencari
tambahan nafkah, jangan terlalu cepat menerima ajakan tersebut. Sebab banyak di
antara mereka yang ingin menipu kita. Kalau kita memiliki kedudukan, mungkin
kedudukan kita akan dimanfaatkan untuk mendapatkan sesuatu. Atau bila kita
memiliki sedikit modal dan kita diajak berkongsi, hendaklah berhati-hati pula
karena banyak yang amblas (bangkrut), akibat terperangkap tipuan.Hal-hal
seperti itu, seakan sudah lazim terjadi di kota. Tidak sedikit manusia di
perkotaan yang menampakkan diri sebagai pengusaha bonafide, memakai mobil baru
(pinjaman atau sewaan), berpakaian perlente (berdasi), namun sesungguhnya
mereka bermaksud mengelabui untuk dapat memperoleh keuntungan dari kita.
Untuk mengatasi hal semacam itu, sikap tabah dan sabar dalam menghadapi
hidup dan konaah (merasa cukup apa yang telah diperoleh) kehidupan terutama di
kota sangat diperlukan. Janganlah mudah terpengaruh pada hal-hal yang indah di
mata, namun sesungguhnya adalah pancingan untuk memerosokkan kita ke dalam
perbuatan maksiat. Perkuatlah iman karena berbagai godaan yang menarik akan selalu
datang. Hanya orang yang kuat imannya sajalah yang dapat selamat. Perbanyaklah
ibadah terutama salat karena Allah berfirman: ''Sesungguhnya salat itu adalah
mencegah kita berbuat keji dan mungkar.''(al-Ankabut: 45).
Coba kita lihat gaya hidup yang mengedepankan keduniawian seperti
gampang sekali melakukan kridit (pola hidup konsumtif) dengan hal-hal yang
tidak diperlukan yang akhirnya pusing sendiri saat membayarnya? Pola akhlak lah
yang dapat menyelamatkan manusia melalui keimanan dan ketakwaan serta
konsistensi kebaikan yang diperoleh melalui “menuntut Ilmu”.
Akhlak yang terbaik hanyalah Rosulullah
SAW, sehingga melalui ajarannyalah kelak kita dapat mendekati akhlak yang baik
dan selamat menempuh hidup baik dunia maupun akherat. Seorang yang taat pada
ajaran agamanya, akan selaras antara apa yang dipikirkan, diucapkan, dan
dilakukannya. Ajaran agama ada dalam denyut nadinya, dan menjadi akhlak
kesehariannya. Saudaraku, mari kita raih akhlak yang sempurna dari contoh yang
sangat sempurna (Muhammad Rosulullah SAW).
Wallahu
a’lam bisha-shawab
Renungan
Hati.
Abu Alby Bambang
Wijonarso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar