By
: Bambang Wijonarso
Blog
: dakwahrenungan hati.blogspot.com
Ash-Shabr
(sabar) secara bahasa artinya al-habsu (menahan), dan diantara yang menunjukkan
pengertiannya secara bahasa adalah ucapan: “qutila shabran” yaitu dia terbunuh
dalam keadaan ditahan dan ditawan. Sedangkan secara syari’at adalah menahan
diri atas tiga perkara: yang pertama: (sabar) dalam mentaati Allah, yang kedua:
(sabar) dari hal-hal yang Allah haramkan, dan yang ketiga: (sabar) terhadap
taqdir Allah yang menyakitkan (dari Al-Qaulul Mufiid dan Syarh Riyaadhush
Shaalihiin).
Sabar
menurut imam Nawawi ra dalam syarah kitab arbain an Nawawi : Sabar adalah
mengendalikan hawa nafsu agar berjalan sesuai denga akal dan syara.
Mengapa Allah menciptakan sebuah
kesabaran ?
Dan
sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui
orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan
(baik buruknya) hal ihwalmu (Qs Muhammad 31).
Sabar itu tidak ada batasan mengapa
karna :
Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah,
supaya kamu beruntung
Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar.
(yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].(Qs Al
Baqarah 155-156).
|
[101]. Artinya:
Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat
ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah).
Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.
|
Hai orang-orang yang
beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99],
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.(Qs Al Baqarah : 153).
Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.(Qs Az
Zumar [39]:10).
kecuali orang-orang
yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu
beroleh ampunan dan pahala yang besar.(Qs Huud [11]:11).
Sabar sangat
butuh sebuah Ilmu mengapa?
Dan bagaimana kamu
dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang hal itu?" (Qs. Al Kahfi [18]:68).
HADIS2.
Sabar yang sebenarnya ialah sabar pada saat bermula (pertama
kali) tertimpa musibah. (HR. Bukhari).
Sabar
adalah separo iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan. (HR. Ath-Thabrani dan
Al-Baihaqi)
Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia
dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama
(ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan
mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu
bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan. (HR. Tirmidzi).
Sabar, khususnya ketika mendapatkan kesulitan adalah menjaga hati dari
menggerutu, menjaga lisan dari berkeluh kesah dan menjaga diri dari perbuatan
yang terlarang. Ketika tertimpa musibah, di samping wajib untuk bersabar, juga
disunahkan untuk ridho bahkan jika mampu, bersyukur.
Dari Abu yahya Shuhaib ra menerangkan bahwa
rosulullah saw bersabda : “ Orang mi’min itu mena’jubkan, jika segala urusannya
sangat baik baginya dan itu tidak akan terjadi pada seorang yg beriman kecuali
jika mendapatkan kesenangan lalu bersyukur maka yg demikian itu sangat baik dan
jika mendapat kesusahan ia bersabar maka
yg demikian sangat baik baginya (HR Muslim).
Wallahu 'alam
Abu Alby Bambang
Wijonarso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar