Selasa, 05 September 2017

Sabar









By : Bambang Wijonarso
Blog : dakwahrenungan hati.blogspot.com


Ash-Shabr (sabar) secara bahasa artinya al-habsu (menahan), dan diantara yang menunjukkan pengertiannya secara bahasa adalah ucapan: “qutila shabran” yaitu dia terbunuh dalam keadaan ditahan dan ditawan. Sedangkan secara syari’at adalah menahan diri atas tiga perkara: yang pertama: (sabar) dalam mentaati Allah, yang kedua: (sabar) dari hal-hal yang Allah haramkan, dan yang ketiga: (sabar) terhadap taqdir Allah yang menyakitkan (dari Al-Qaulul Mufiid dan Syarh Riyaadhush Shaalihiin).
Sabar menurut imam Nawawi ra dalam syarah kitab arbain an Nawawi : Sabar adalah mengendalikan hawa nafsu agar berjalan sesuai denga akal dan syara.

Mengapa Allah menciptakan sebuah kesabaran ?

                 

Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu (Qs Muhammad 31).

Sabar itu tidak ada batasan mengapa karna :

           
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung

                            
     Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].(Qs Al Baqarah 155-156).
[101]. Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

                    
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.(Qs Al Baqarah : 153).

                                                  
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.(Qs Az Zumar [39]:10).

 
                 
kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.(Qs Huud [11]:11).
               
Sabar sangat butuh sebuah Ilmu mengapa?
 
                                                         
Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" (Qs. Al Kahfi [18]:68).

HADIS2.
  
Sabar yang sebenarnya ialah sabar pada saat bermula (pertama kali) tertimpa musibah. (HR. Bukhari).

Sabar adalah separo iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan. (HR. Tirmidzi).

Sabar, khususnya ketika mendapatkan kesulitan adalah menjaga hati dari menggerutu, menjaga lisan dari berkeluh kesah dan menjaga diri dari perbuatan yang terlarang. Ketika tertimpa musibah, di samping wajib untuk bersabar, juga disunahkan untuk ridho bahkan jika mampu, bersyukur.

Dari Abu yahya Shuhaib ra menerangkan bahwa rosulullah saw bersabda : “ Orang mi’min itu mena’jubkan, jika segala urusannya sangat baik baginya dan itu tidak akan terjadi pada seorang yg beriman kecuali jika mendapatkan kesenangan lalu bersyukur maka yg demikian itu sangat baik dan jika mendapat kesusahan  ia bersabar maka yg demikian sangat baik baginya (HR Muslim).

Wallahu 'alam
Abu Alby Bambang Wijonarso

Tidak ada komentar:

Posting Komentar