Abu Alby Bambang
Wijonarso
Blog :
dakwahrenunganhati.blogspot.com
Allah menciptakan Jin dan manusia dimuka bumi
ini dengan tujuan hanya satu yaitu untuk beribadah kepadaNya, seperti yang
difirmankan Allah dalam Al Qur’an :
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (Qs.Adz-Dzariyat [51:56]).
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (Qs.Adz-Dzariyat [51:56]).
Bagaimana
cara manusia & Jin beribadah kepada Allah, maka Allah jugalah yang
menurunkan pedoman/guiden/petunjuk kepada seluruh umat Manusia. Pedoman
tersebut diperoleh dari Kitab suci Al Qur’an. Didalam Al Qur’an surat Al
Baqorah ayat 1 sd 20 disebutkan tiga golongan umat manusia yaitu kelompok yang
beriman [Qs.2 :1 - 5], Kafir [Qs.2 : 6&7], dan yang Munafiq [Qs.2 : 8 -
20].
In sya Allah kita tidak termasuk golongan yang Kafir dan
Munafiq akan tetapi masuk golongan yang bertaqwa. Dimana didalam Al Qur’an
golongan yang bertaqwa [Qs. 2 ; 1 – 5] adalah
Alif Lam Mim, Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan
padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Yaitu) mereka yang beriman kepada
yang gaib, yang melaksanakan shalat, dan menginfakan sebagian rezeki yang Kami
berikan kepada mereka, Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan
mereka yakin akan adanya akhirat, Merekalah yang mendapat petunjuk dari
Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung [Qs. 2 ; 1 – 5].
Allah SWT menyebutkan,
umat Islam terbagi kedalam tiga golongan atau kelompok, berdasarkan ketaatannya
kepada syariat Islam yang bersumberkan Al-Quran.
[QS. Fatir ayat 32].
Artinya.
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang
Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang
menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan
diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin
Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar [Qs.35 : 32].
Tiga golongan tersebut adalah.
Pertama : Golongan Dzolimu linafsih [
]
Dia adalah
orang yang melalaikan sebagian dari pekerjaan yang diwajibkan atasnya dan
mengerjakan sebagian dari hal-hal yang diharamkan.
• Menurut Ibnu Katsir golongan ini kesalahan/pelanggaran lebih banyak dibanding
kebaikan/ketaatannya. Orang-orang yang menganiaya diri
sendiri adalah orang-orang yang meninggalkan kewajiban dan melakukan banyak
maksiat. Dalam Qs. Al Waqi’ah 7 – 12 Golongan ini adalah ash-habul masy’amah (golongan kiri).
• Orang golongan ini dalam melaksanakan perintah Allah
sangat minimalis dia boleh jadi solat, puasa, zakat, sedekah dan kebaikan
lainnya yang diwajibkan padanya dengan hanya sebatas menggugurkan kewajiban tidak
dengan kesempurnaan serta masih getol, hoby, happy dengan sesuatu yang Allah
haramkan, boleh jadi sholatnya belang bentong (jarang-jarang). Dalam menuntut
ilmu agama sangat sedikit sekali dan tidak ada gairah, tidak ada upaya rakus
untuk menuntut ilmu, menyempurnakan amal
dan berjuang untuk taat kepada Allah.
• Menurut beberapa ulama.
Maksudnya golongan ini adalah orang yang mengerjakan
sebagian perbuatan yang wajib (menurut hukum agama) juga tidak meninggalkan
perbuatan-perbuatan yang dilarang atau diharamkan oleh Allah swt. Golongan
kelak di akhirat orang yang semacam ini akan dihisab dengan hisab yang berat
dan diazab berat [dimasukkan kedalam neraka dicuci dahulu atas dosa2 nya yang
belum sempat bertaubat saat didunia], baru kemudian masuk kedalam surgaNya
Allah.
• Dosa2 yg dilakukan akan
diampuni Allah atas Syafaat Rosulullah.
Dalilnya : Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Yahya ibnu Usman ibnu Saleh dan Abdur Rahman ibnu Mu’awiyah
Al-Atabi.Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abut Tahir ibnus
Sarh, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Abdur Rahman As-San’ani, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Juraij, dari Atta dari Ibnu Abbas, dari
Rasulullah ﷺ yang bersabda di suatu hari: Syafaatku bagi orang-orang
yang mempunyai dosa besar dari kalangan umatku.
• Menurut Abu Darda ra.
Beliau ﷺ bersabda: Adapun
orang yang menganiaya dirinya sendiri, maka ia ditahan sehingga mengalami
kesusahan dan kesedihan yg panjang sampai dihisab yg berat dimasukkan dahulu ke
neraka kemudian dimasukkan ke dalam surga.
• Menurut Hadits.
Setelah diampuni Allah, kelompok zhalimun Linafsih ini berkata, "Dan mereka Segala puji bagi
Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Rab kami
benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam
tempat yang kekal (jannah) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah
dan tiada pula merasa lesu." (QS Fathir: 34--35). (HR Imam Ahmad).
Kedua : Golongan Muqtashid [
]
• Dia adalah golongan pertengahan, yaitu orang yang
menunaikan hal-hal yang diwajibkan atas dirinya dan meninggalkan hal-hal yang
diharamkan, tetapi adakalanya dia meninggal dari hal-hal yang disunatkan
(meninggalkan perbuatan2 baik) dan mengerjakan sebagian dari hal-hal yg
dimakruh kan [tercela].
• Golongan ini sangat tergantung dengan siapa dia
berteman dan dalam keadaan apa, saat temannya taat maka dia akan taat, akan
tetapi saat temannya bermaksiat atau tidak taat maka dia ikut-ikutan. Begitu
pula dengan keadaan atau waktu, saat diberi kenikmatan dia tidak taat akan
tetapi saat ada musibah dia cepet sekali untuk taat. Imannya sangat labil
sekali.
•Golongan ini orang yang memiliki kebaikan dan kesalahan/pelanggaran
dalam jumlah yang sama, misal rajin solat dzuhur tapi jam 2 siang dan tdk solat
sunah rawatib senang dengan yg makruh [tercela] dan mubah yg sangat berlebihan
seperti ngobrol, musik, games, nongrong, nonton dsb. Istilah sekarang STMJ [Sholat
Terus Maksiat Jalan].
• Dalam Tafsir Al-Baghawi
disebutkan, Mujahid, Al-Hasan, dan Qatadah menjelaskan ash-habul maimanah
(golongan kanan).: Orang yang
termasuk dalam golongan ini InsyaAllah besok di akhirat akan dihisab dan diazab
dengan hisab dan azab yang ringan kemudian masuk ke Surga Nya allah.
Ketiga : Golongan Sabiqun bilkhairat
[
].
• Dia adalah orang yang mengerjakan semua kewajiban dan
hal-hal yang disunatkan, juga meninggalkan semua hal yang diharamkan, yang
dimakruhkan, dan sebagian hal yang diperbolehkan.
• Golongam ini getol, hoby, betah, berjuang, berfikir,
ngotot, dalam meningkatkan Keimanan dan ketakwaan melalui haus menuntut ilmu, selalu mengamalkan dan
berdakwah/mengajak serta selalu berhitung di semua level amalan atas ilmu (Wajib,
Haram, Sunah, Makruh, subhat dan Mubah).
• Golongan ini misal kalau melakukan hal yg mubah
(Nyanyi, ngobrol, jalan2) maka selalu minta sama Allah agar hal yg mubah ini
tdk dibenci Allah dan minta perlindungan dijaga tdk berlebihan dalam hal yg mubah
maka golongan ini biasanya punya solusi mengimbangi takut dosa dengan amalan pengganti misal mengaji satu
juz atau bersedekah atau dzikir2/sholat mutlak dll.
• Gol.ini gaya hidupnya fokus dengan hal2 yg diwajibkan,
diharamkan dan disunahkan akan tetapi untuk hal2 subhat, makruh dan mubah
sangat diupayakan untuk berjuang ditinggalkan..
• Gol.ini sangat bermanfaat hidupnya baik untuk dirinya,
keluarganya, maupun untuk orang lain baik itu urusan dunia maupun akhirat.
Hidupnya selalu dibingkai dengan Al Qur’an dan Al Hadits.
Dalil-dalil lain hal tiga golangan orang yang bertaqwa.
¤ Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada
kami Muhammad ibnu Aziz, telah menceritakan kepada kami Salamah, dari Aqil,
dari Ibnu Syihab, dari Auf ibnu Malik r.a., dari Rasulullah Saw. yang telah
bersabda: Umatku terbagi menjadi tiga golongan (kelak di hari
kiamat), sebagian dari mereka masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab ;
sebagian yang lainnya lagi mendapat hisab yang ringan, kemudian masuk ke dalam
surga, dan sebagian yang terakhir dicuci dan dibersihkan (dari
dosa-dosanya di dalam neraka).
¤ Ibnu Abbas mengatakan bahwa orang yang lebih cepat
berbuat kebaikan akan masuk surga, tanpa hisab, dan orang yang pertengahan
masuk surga berkat rahmat Allah, sedangkan orang yang aniaya terhadap dirinya
sendiri serta orang-orang yang berada di perbatasan antara surga dan neraka
dimasukkan ke dalam surga berkat syafaat Nabi Muhammad ﷺ
Dalam
Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, suatu ketika Aisyah r.a. ditanya
oleh Uqbah bin Shuhban al-Hinai tentang ayat di atas. Beliau menjawab,
"Wahai anakku, mereka berada di janah. Adapun sabiq bil khairat adalah
mereka yang telah berlalu pada masa Rasulullah saw., Rasulullah menjanjikan
untuk mereka janah. Adapun muqtashid adalah mereka yang mengikuti jejaknya dari
kalangan sahabatnya, sehingga bertemu dengan mereka. Adapun dhalim linafsih
adalah seperti aku dan kalian?."
Komentar ibunda Aisyah r.a. yang mengelompokkan dirinya ke dalam dhalim linafsih, tentu sebuah ketawadhu'an, sebagaimana dinyatakan oleh Uqbah bin Shuhban. Menurutnya, Aisyah justru termasuk pemuka sabiq bil khairat. Namun, bagi kita tidak ada alasan untuk tidak menyatakan diri kita sebagai muqtashid apalagi sabiq bil khairat.
Tiga
kelompok di atas memang akhirnya dinyatakan akan masuk janah, karena mereka
adalah umat Muhammad Saw yang bertauhid. Namun, kelompok zhalim linafsih
berada pada posisi terancam karena akan melewati proses hisab yang berat dan
belum tentu mendapat ampunan dan rahmat Allah SWT.
Semoga kita termasuk kelompok Sabiqun bil Khairat, yaitu golongan kaum Muslim yang bersegera dalam kebaikan, melaksanakan seluruh perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya, juga menjalankan amalan-amalan sunah, dan menjauhi perbuatan makruh apalagi haram. Amin...!
Selamat berjuang menuntut ilmu Agama..
Wallahu 'alam
Abu Alby Bambang wijonarso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar