Selasa, 05 Februari 2019

Tiga Jenis Orang yang beriman



Abu Alby Bambang Wijonarso
Blog : dakwahrenunganhati.blogspot.com

          Allah menciptakan Jin dan manusia dimuka bumi ini dengan tujuan hanya satu yaitu untuk beribadah kepadaNya, seperti yang difirmankan Allah dalam Al Qur’an :
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (Qs.Adz-Dzariyat [51:56]).

         Bagaimana cara manusia & Jin beribadah kepada Allah, maka Allah jugalah yang menurunkan pedoman/guiden/petunjuk kepada seluruh umat Manusia. Pedoman tersebut diperoleh dari Kitab suci Al Qur’an. Didalam Al Qur’an surat Al Baqorah ayat 1 sd 20 disebutkan tiga golongan umat manusia yaitu kelompok yang beriman [Qs.2 :1 - 5], Kafir [Qs.2 : 6&7], dan yang Munafiq [Qs.2 : 8 - 20].

In sya Allah kita tidak termasuk golongan yang Kafir dan Munafiq akan tetapi masuk golongan yang bertaqwa. Dimana didalam Al Qur’an golongan yang bertaqwa [Qs. 2 ; 1 – 5] adalah
               
   
Alif Lam Mim, Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang melaksanakan shalat, dan menginfakan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat, Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung [Qs. 2 ; 1 – 5].
  
        Allah SWT menyebutkan, umat Islam terbagi kedalam tiga golongan atau kelompok, berdasarkan ketaatannya kepada syariat Islam yang bersumberkan Al-Quran.
[QS. Fatir ayat 32].


Artinya.
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar [Qs.35 : 32].

Tiga golongan tersebut adalah.

Pertama : Golongan Dzolimu linafsih [ ]

       Dia adalah orang yang melalaikan sebagian dari pekerjaan yang diwajibkan atasnya dan mengerjakan sebagian dari hal-hal yang diharamkan.

• Menurut Ibnu Katsir golongan ini kesalahan/pelanggaran lebih banyak dibanding kebaikan/ketaatannya. Orang-orang yang menganiaya diri sendiri adalah orang-orang yang meninggalkan kewajiban dan melakukan banyak maksiat. Dalam Qs. Al Waqi’ah 7 – 12 Golongan ini adalah ash-habul masy’amah (golongan kiri).

• Orang golongan ini dalam melaksanakan perintah Allah sangat minimalis dia boleh jadi solat, puasa, zakat, sedekah dan kebaikan lainnya yang diwajibkan padanya dengan hanya sebatas menggugurkan kewajiban tidak dengan kesempurnaan serta masih getol, hoby, happy dengan sesuatu yang Allah haramkan, boleh jadi sholatnya belang bentong (jarang-jarang). Dalam menuntut ilmu agama sangat sedikit sekali dan tidak ada gairah, tidak ada upaya rakus untuk  menuntut ilmu, menyempurnakan amal dan berjuang untuk taat kepada Allah.

• Menurut beberapa ulama.
Maksudnya golongan ini adalah orang yang mengerjakan sebagian perbuatan yang wajib (menurut hukum agama) juga tidak meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang atau diharamkan oleh Allah swt. Golongan kelak di akhirat orang yang semacam ini akan dihisab dengan hisab yang berat dan diazab berat [dimasukkan kedalam neraka dicuci dahulu atas dosa2 nya yang belum sempat bertaubat saat didunia], baru kemudian masuk kedalam surgaNya Allah.

• Dosa2 yg dilakukan akan diampuni Allah atas Syafaat Rosulullah.
Dalilnya : Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Usman ibnu Saleh dan Abdur Rahman ibnu Mu’awiyah Al-Atabi.Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abut Tahir ibnus Sarh, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Abdur Rahman As-San’ani, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij, dari Atta dari Ibnu Abbas, dari Rasulullah yang bersabda di suatu hari: Syafaatku bagi orang-orang yang mempunyai dosa besar dari kalangan umatku.

• Menurut Abu Darda ra.
Beliau bersabda: Adapun orang yang menganiaya dirinya sendiri, maka ia ditahan sehingga mengalami kesusahan dan kesedihan yg panjang sampai dihisab yg berat dimasukkan dahulu ke neraka kemudian dimasukkan ke dalam surga.

• Menurut Hadits.
Setelah diampuni Allah, kelompok zhalimun Linafsih ini  berkata, "Dan mereka Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Rab kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (jannah) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu." (QS Fathir: 34--35). (HR Imam Ahmad).

Kedua : Golongan Muqtashid [ ]

• Dia adalah golongan pertengahan, yaitu orang yang menunaikan hal-hal yang diwajibkan atas dirinya dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan, tetapi adakalanya dia meninggal dari hal-hal yang disunatkan (meninggalkan perbuatan2 baik) dan mengerjakan sebagian dari hal-hal yg dimakruh kan [tercela].

• Golongan ini sangat tergantung dengan siapa dia berteman dan dalam keadaan apa, saat temannya taat maka dia akan taat, akan tetapi saat temannya bermaksiat atau tidak taat maka dia ikut-ikutan. Begitu pula dengan keadaan atau waktu, saat diberi kenikmatan dia tidak taat akan tetapi saat ada musibah dia cepet sekali untuk taat. Imannya sangat labil sekali.

•Golongan ini orang yang memiliki kebaikan dan kesalahan/pelanggaran dalam jumlah yang sama, misal rajin solat dzuhur tapi jam 2 siang dan tdk solat sunah rawatib senang dengan yg makruh [tercela] dan mubah yg sangat berlebihan seperti ngobrol, musik, games, nongrong, nonton dsb. Istilah sekarang STMJ [Sholat Terus Maksiat Jalan].

Dalam Tafsir Al-Baghawi disebutkan, Mujahid, Al-Hasan, dan Qatadah menjelaskan ash-habul maimanah (golongan kanan).: Orang yang termasuk dalam golongan ini InsyaAllah besok di akhirat akan dihisab dan diazab dengan hisab dan azab yang ringan kemudian masuk ke Surga Nya allah.

Ketiga :  Golongan Sabiqun bilkhairat [ ].

• Dia adalah orang yang mengerjakan semua kewajiban dan hal-hal yang disunatkan, juga meninggalkan semua hal yang diharamkan, yang dimakruhkan, dan sebagian hal yang diperbolehkan.

• Golongam ini getol, hoby, betah, berjuang, berfikir, ngotot, dalam meningkatkan Keimanan dan ketakwaan melalui  haus menuntut ilmu, selalu mengamalkan dan berdakwah/mengajak serta selalu berhitung di semua level amalan atas ilmu (Wajib, Haram, Sunah, Makruh, subhat dan Mubah).

• Golongan ini misal kalau melakukan hal yg mubah (Nyanyi, ngobrol, jalan2) maka selalu minta sama Allah agar hal yg mubah ini tdk dibenci Allah dan minta perlindungan dijaga tdk berlebihan dalam hal yg mubah maka golongan ini biasanya punya solusi mengimbangi takut dosa  dengan amalan pengganti misal mengaji satu juz atau bersedekah atau dzikir2/sholat mutlak dll.

• Gol.ini gaya hidupnya fokus dengan hal2 yg diwajibkan, diharamkan dan disunahkan akan tetapi untuk hal2 subhat, makruh dan mubah sangat diupayakan untuk berjuang ditinggalkan..

• Gol.ini sangat bermanfaat hidupnya baik untuk dirinya, keluarganya, maupun untuk orang lain baik itu urusan dunia maupun akhirat. Hidupnya selalu dibingkai dengan Al Qur’an dan Al Hadits.


Dalil-dalil lain hal tiga golangan orang yang bertaqwa.

¤ Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Aziz, telah menceritakan kepada kami Salamah, dari Aqil, dari Ibnu Syihab, dari Auf ibnu Malik r.a., dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda: Umatku terbagi menjadi tiga golongan (kelak di hari kiamat), sebagian dari mereka masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab ; sebagian yang lainnya lagi mendapat hisab yang ringan, kemudian masuk ke dalam surga, dan sebagian yang terakhir dicuci dan dibersihkan (dari dosa-dosanya di dalam neraka).

¤ Ibnu Abbas mengatakan bahwa orang yang lebih cepat berbuat kebaikan akan masuk surga, tanpa hisab, dan orang yang pertengahan masuk surga berkat rahmat Allah, sedangkan orang yang aniaya terhadap dirinya sendiri serta orang-orang yang berada di perbatasan antara surga dan neraka dimasukkan ke dalam surga berkat syafaat Nabi Muhammad

           Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, suatu ketika  Aisyah r.a. ditanya oleh Uqbah bin Shuhban al-Hinai tentang ayat di atas. Beliau menjawab, "Wahai anakku, mereka berada di janah. Adapun sabiq bil khairat adalah mereka yang telah berlalu pada masa Rasulullah saw., Rasulullah menjanjikan untuk mereka janah. Adapun muqtashid adalah mereka yang mengikuti jejaknya dari kalangan sahabatnya, sehingga bertemu dengan mereka. Adapun dhalim linafsih adalah seperti aku dan kalian?."

Komentar ibunda Aisyah r.a. yang mengelompokkan dirinya ke dalam dhalim linafsih, tentu sebuah ketawadhu'an, sebagaimana dinyatakan oleh Uqbah bin Shuhban. Menurutnya, Aisyah justru termasuk pemuka sabiq bil khairat. Namun, bagi kita tidak ada alasan untuk tidak menyatakan diri kita sebagai muqtashid apalagi sabiq bil khairat.

         Tiga kelompok di atas memang akhirnya dinyatakan akan masuk janah, karena mereka adalah umat Muhammad Saw yang bertauhid. Namun, kelompok zhalim linafsih berada pada posisi terancam karena akan melewati proses hisab yang berat dan belum tentu mendapat ampunan dan rahmat Allah SWT.

Semoga kita termasuk kelompok Sabiqun bil Khairat, yaitu golongan kaum Muslim yang bersegera dalam kebaikan, melaksanakan seluruh perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya, juga menjalankan amalan-amalan sunah, dan menjauhi perbuatan makruh apalagi haram. Amin...!
Selamat berjuang menuntut ilmu Agama..

Wallahu 'alam
Abu Alby Bambang wijonarso

Tidak ada komentar:

Posting Komentar